Kuliner

Pecel Mbok Marem, Menu Sarapan Legendaris di Kabupaten Blitar 

Minggu, 25 September 2022 - 06:39 | 118.91k
Menantu Mbok Marem sedang melayani pelanggan Warung Pecel Mbok Marem, Kamis (22/9/2022). (Foto: Sholeh/Times Indonesia)
Menantu Mbok Marem sedang melayani pelanggan Warung Pecel Mbok Marem, Kamis (22/9/2022). (Foto: Sholeh/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Sarapan pagi di Blitar kurang afdhol jika tidak menikmati menu pecel. Pecel merupakan menu sarapan khas Blitar. Salah satunya yang perlu anda coba adalah Pecel Mbok Marem di Desa Tegalasri Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar Jawa Timur.

Pecel Mbok Marem adalah sebuah warung legendaris di Kabupaten Blitar. Warung pecel sederhana itu telah berjualan sejak tahun 1976 atau 46 tahun yang lalu. Pemiliknya, Marem atau yang dikenal dengan Mbok Marem hingga kini masih aktif melayani para pembeli.

"Saya langganan warung Mbok Marem ini sejak kecil. Dulu sering diajak bapak saya untuk sarapan. Sampai sekarang hampir seminggu tiga kali saya sarapan disini," kata Mei Isnanto, Kamis (22/9/2022), supir truk yang mampir sarapan bersama temannya.

Pecel-Mbok-Marem-b9026c39d524189ba.jpgSuasana warung pecel Mbok Marem di Desa Tegalasri Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar Jawa Timur. (Foto: Sholeh/Times Indonesia)

Mei Isnanto adalah warga desa tetangga dimana Warung Pecel Mbok Marem berada. Ia adalah pelanggan setia Pecel Mbok Marem. Tak hanya dirinya, keluarganya pun telah sejak 30 tahun lalu adalah pelanggan Pecel Mbok Marem.

Menurutnya, rasa pecel masakan Mbok Marem berbeda dengan pecel lainnya. Pecel Mbok Marem memiliki rasa bumbu rempah yang kuat. Salah satunya adalah cita rasa pedas. 

"Rasanya memang kerasa pedasnya. Terus bumbu pecelnya itu kental dan Mbok Marem tidak pelit soal bumbu pecel yang disiramkan ke nasi," tambah Mei Isnanto Warga Sirah Kencong Kecamatan Wlingi itu.

TIMES Indonesia berkesempatan mencicipi langsung pecel Mbok Marem. Hujan rintik rintik menyapa, saat Time Indonesia tiba di warung pecel yang sangat sederhana itu.

Kesederhanaan Warung tersebut nampak dari meja kayu untuk meletakkan wadah nasi dan bumbu pecel. di sebelahnya ada mangkuk besar tempat lauk pauk pelengkap pecel. Di meja itu juga, terdapat teko air untuk menuangkan teh. 

Bagi pembeli disediakan kursi di depan meja tersebut. juga ada meja kursi dari kayu dan sebuah Gazebo di halaman rumah Mbok Marem. Warung Pecel Mbok Marem berada persis di sebelah rumah sang pemilik. Lebih tepatnya di bagian depan dapur rumah Mbok Marem.  

"Menunya juga sederhana mas. Cuma ada pecel lauknya Tempe Mendoan, Tahu dan Bakwan," kata Mbok Marem memulai perbincangan dengan Times Indonesia.

Meskipun tempatnya sederhana, namun rasa pecel Mbok Marem tidak bisa dikatakan kaleng kaleng. Rasa pedas kaya rempah sangat terasa saat pecel itu menyentuh lidah. Tempe mendoan dan tahu yang digoreng hingga renyah semakin menyemarakkan lidah. Tidak hanya itu, kecambah sebagai sayur pelengkap membuat rasa pecel mbok Marem bercampur antara pedas dan segar.

"Saya memasak masih pakai kayu. Sehari hari saya dibantu menantu dan satu orang pekerja. Kalau masak sendiri saya sudah tidak mampu karena sudah sering sakit sakitan," jelas perempuan yang saat ini telah berumur 80 tahun itu.

Pecel-Mbok-Marem-c2cb1afbb75bf7f6b.jpgMbok Marem, pemilik warung pecel Mbok Marem.(Foto: Sholeh/Times Indonesia)

Pecel Mbok Marem telah menjadi langganan pejabat di Kabupaten Blitar. Bupati Blitar Mak Rini pernah menyempatkan waktu untuk mencicipi sarapan Pecel Mbok Marem. Bahkan Bupati Blitar sebelumnya yaitu Bupati Rijanto kerapkali sarapan di sana. Setiap ada kunjungan kerja ke Kecamatan Wlingi, Bupati Rijanto bisa dipastikan mampir sarapan di Pecel Mbok Marem.

"Kalau pak Rijanto setiap selesai sarapan beliau pasti beli sambel pecelnya. Kadang dua sampai 5 kilo. Kemarin Bupati Mak Rini ke sini pas saya sakit. Jadi saya ga bisa langsung melayani beliau," lanjut Mbok Marem.

Pecel Mbok Marem terletak kurang lebih 8 KM dari Kantor bekas Kawedanan Wlingi.  Dari Kantor bekas Kawedanan Wlingi anda lurus saja mengikuti jalan aspal hingga menemukan Desa Tegalasri. Pecel Mbok Marem buka dari pukul 06.00 hingga 11.00. Warung tersebut buka setiap hari kecuali hari Jum'at.

Menurut Mbok Marem, ia menghabiskan 3 Kg kacang untuk sambel pecel di hari biasa. Sedangkan, di akhir pekan, ia menghabiskan 4 kg kacang.

"Kalau Sabtu Minggu saya menghabiskan 8 kg beras. Kalau hari biasa cuma 4 sampai 5 kg saja," ujarnya.

Harga se porsi Pecel Mbok Marem di Desa Tegalasri Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar ini sangat murah. Dengan Rp 10 ribu, anda sudah bisa menikmati sepiring nasi pecel lengkap dengan tempe mendoan dan tahu.  Harga itu termasuk segelas teh berukuran besar.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES