Menikmati Nasi Karak, Kuliner Khas Probolinggo yang Sudah Turun-Temurun
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Belum sempurna rasanya jika datang ke Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tapi belum menikmati lezatnya nasi karak. Kuliner ini sudah menjadi makanan khas warga Desa Binor, Kecamatan Paiton, kabupaten setempat, dan telah ada sejak turun-temurun.
Nasi karak ini berada di Dusun Pesisir Desa Binor. Tepatnya di kawasan penduduk yang berdekatan dengan Pantai Wisata Bohay. Sehingga penikmat kuliner bisa menyantap makanannya sambil menyaksikan panorama epic pesisir pantai.
Advertisement
Terlebih lagi, sajian makanan yang diberikan masih sangat tradisional, yaitu dengan menggunakan daun pisang sebagai pengganti piring. Dipastikan, pengunjung yang pernah menikmatinya bakal kecanduan untuk datang kembali.
Sejatinya nasi karak ini, terdiri dari nasi putih biasa yang dicampur dengan garam dan ditaburi kelapa parut. Sedangkan lauk ikannya dimasak dengan cara dipanggang. Ditambah sambal sebagai pelezat dan pelengkap rasanya.
Harga setiap porsi nasi karak itu berkisar Rp 8.000 hingga Rp 10.000, tergantung jenis lauk yang dipilih. Ada beberapa jenis lauk yang disediakan, di antaranya ikan tongkol, pepes dan ikan lainnya.
Meski kuliner tradisional ini dijual di warung sederhana di sekitar pantai. Namun, siapa sangka jika masakan khas Desa Binor ini sudah banyak dikenal oleh berbagai kalangan. Dari masyarakat lokal hingga wisatawan yang berkunjung di Pantai Bohay.
“Udah lama ini, dari kakek saya sudah ada nasi karak ini. Turun temurun sudah. Makanan warisan dari pendahulu di desa sini (Desa Binor, red),” ungkap Marhamah, penjual nasi karak.
Semakin hari usahanya terus berkembang. Pembeli yang datang pun tak main-main, banyak dari mereka yang bermobil dengan plat nomor luar daerah. Mereka tahu nasi karak itu lantaran promosi via facebook dari akun BUMDes Binor Harmony dan akun instagram Wisata Pantai Bohay.
Sehingga pengunjung wisata secara otomatis tahu tentang nasi karak. Banyak dari mereka yang menyempatkan waktunya untuk datang dan menikmati kelezatan makanan khas Desa Binor itu. Bahkan ada pula yang membungkusnya untuk bekal di perjalanan pulang.
Promosi via digital tersebut dilakukan oleh Pemerintah Desa Binor untuk membantu meningkatkan penjualan dan popularitas makanan khas tersebut. Gagasan itu muncul setelah pihak Pemdes Binor mendapat arahan dan bimbingan dari pihak BRI melalui zoom meeting tentang kebangkitan UMKM melalui transformasi digital.
“Potensi UMKM di desa ini cukup banyak. Setelah ikut zoom itu saya mengajak seluruh pengurus BUMDes untuk membantu mempromosikan UMKM warga desa,” ungkap Hostifawati, Kepala Desa Binor.
Karena tingginya peminat nasi karak itu, omzetnya sekarang sudah cukup besar. Tak sedikit karyawan perusahaan yang memesan nasi tersebut untuk menu makanan dalam acara besar mereka.
Hingga saat ini, makanan nasi karak ini selalu menjadi sajian setiap menggelar acara desa. Bahkan pada tahun lalu, kuliner tradisional ini telah ditetapkan sebagai nasi khas Desa Binor yang telah diwariskan para leluhur secara turun-temurun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |