TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Warung nasi Bu No. Mungkin tidak asing lagi bagi warga Bondowoso, khususnya kalangan mahasiswa, karyawan hingga ASN.
Warung nasi Bu No hanya menyediakan satu menu. Tapi menu dan paduan bumbu khasnya sangat disukai. Sehingga warung ini bertahan hingga puluhan tahun lamanya.
Advertisement
Menu yang ditawarkan cukup sederhana, nasi putih dengan lauk telur, tahu kecap, ikan tongkol, mie dan sambal.
Namun yang menjadi ciri khas dari Nasi Bu No ini adalah bumbu dan sambal yang tidak akan ditemukan di warung lain.
Penikmat nasi Bu No datang dari berbagai kalangan, mulai pelajar, mahasiswa, karyawan hingga ASN. Bahkan juga dikenal sebagai warung plat merah.
Warung nasi Bu No berlokasi di Jalan Ahmad Yani, atau depan Kantor Samsat Bondowoso.
Warung nasi Bu No ini mulai buka sejak tahun 1994. Sudah sekitar 29 tahun masih eksis di tengah banyaknya macam kuliner seperti saat ini.
Selain menjual nasi, warung Bu No juga menjual beragam gorengan. Mulai tahu isi, pisang goreng, dan tetel goreng.
Salah seorang pekerja kantoran, Abror, mengaku langganan nasi Bu No semenjak masih mahasiswa pada Tahun 2016 lalu.
Selain enak, harga nasi Bu No juga cocok untuk kantong mahasiswa.
"Dulu harganya masih lima ribu. Jadi Warung Bu No salah satu warung kelas kantong mahasiswa," kata dia.
Bahkan hingga kini dia masih sering makan di warung Bu No. "Banyak kenangan di warung Bu No ini," kata pria satu anak ini.
Sejak dulu rasa bumbunya tidak berubah. Terdapat rasa gurih dan manisnya pun pas. "Ini khas banget tidak ditemukan di warung lain rasanya," imbuh dia.
Pemilik warung Bu No, Ibu Sofi mengatakan, awal harga nasi Bu No sekitar Rp 2.500.
Namun seiring berjalannya waktu dan bahan-bahan mulai naik, harga per bungkusnya mencapai Rp 8 ribu.
"Lauknya sederhana, tempatnya sederhana tapi bumbunya luar biasa," kata dia.
Tak hanya dibungkus, nasi Bu No ini juga bisa dimakan di tempat. Biasanya jika ditambah lauk telur asin harganya menjadi Rp 11 ribu.
Mayoritas pembeli nasi bungkus warung Bu No adalah para ASN apalagi lokasinya masih di tengah kota dan tidak jauh dari kantor-kantor pemerintahan.
Sebutan warung nasi plat merah makin kental karena Bu No hanya buka di saat hari-hari kerja ASN yakni Senin hingga Jumat.
Pada hari libur ASN Sabtu dan Minggu warung Bu No tutup. Begitu juga saat tanggal merah, warung Bu No juga tutup. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |