Rujak Cingur 'Mbak Yeni' Jombang, Memanjakan Lidah dan Kenangan

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Penyuka kuliner rujak cingur di Jombang bisa mencicip Rujak Cingur 'Mbak Yeni’ yang ada di jalan Dusun Klagen, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan. Warung di sebelah utara kantor PMII Jombang ini punya rujak cingur lezat.
Rujak Cingur adalah sajian khas Jawa Timur yang terdiri dari berbagai bahan segar seperti irisan lontong, sayur-sayuran seperti kecambah, tauge, kangkung, serta irisan tipis timun, bengkuang, dan tahu. Kemudian ditambah porongan daging cingur sapi, atau bagian bibir sapi yang telah direbus. Semua bahan ini disajikan dengan bumbu petis yang memberi cita rasa unik.
Advertisement
Warung 'Mbak Yeni' yang dikelola Yeni Rahmawati menghidangkan rujak cingur dengan cita rasa yang autentik selama bertahun-tahun yang dipadu bahan-bahan segar dengan bumbu yang pas dan menciptakan harmoni rasa yang tak terlupakan.
“Saya mempertahankan resep warisan nenek moyang yang telah melekat dalam budaya kuliner,” kata Yeni kepada TIMES Indonesia, Senin (2/9/2023).
Setiap hari, warung ini selalu ramai oleh para pelanggan setia. Suasana, rasa lezat dan harga terjangkau membuat warung sederhana ini laris.
“Satu porsi cukup 8 ribu rupiah saja. Selain rujak cingur juga ada menu masakan banyak seperti bali, kare, pecel dan aneka kuliner lainnya,” jelasnya.
Selain itu, keberadaan warung ini juga menjadi titik pertemuan bagi banyak orang yang ingin menikmati hidangan khas Jombang dan berbagi cerita. “Biasanya banyak pejabat atau orang dinas juga yang menjadi langganan kami,” paparnya.
Salah satu pelanggan setia, Aswiyanto mengatakan, bahwa saya sudah menjadi pelanggan setia warung Mbak Yani sejak beberapa tahun.
“Saya sudah datang ke 'Mbak Yeni' sejak 5 tahun lalu. Rasanya selalu sama, nikmat. Ini bukan hanya makanan, tapi juga kenangannya,” ucapnya.
Menurutnya, Rujak Cingur 'Mbak Yeni' tidak hanya memanjakan lidah dengan rasa yang lezat, tetapi juga menghidupkan kembali kenangan dan tradisi budaya yang berharga bagi masyarakat Jombang.
“Ini adalah contoh sempurna bagaimana kuliner dapat menjadi lebih dari sekadar makanan, tetapi bagian dari warisan dan identitas suatu daerah,” ujar pemuda asal Madura ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |