Nikmati Kelezatan Tradisional Ketan Bintul saat Berbuka Puasa di Banten

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketan Bintul, hidangan istimewa dari Banten, memukau dengan perpaduan rasa gurih dan manisnya. Dibungkus dalam daun pisang dengan bentuk segitiga yang unik, Ketan Bintul menjadi pilihan takjil favorit bagi banyak orang.
Bentuk segitiga dari Ketan Bintul tidak hanya menambah keunikan visualnya, tetapi juga mencerminkan kekayaan tradisi dan sejarah di balik hidangan ini. Ketan Bintul memiliki sejarah panjang dan konon telah ada sejak zaman Kesultanan Banten di Serang.
Advertisement
Menyantap Ketan Bintul bukan hanya sekadar menyantap makanan, tetapi juga mempersembahkan tradisi yang diwariskan turun-temurun di Banten, terutama di bulan Ramadan. Tradisi berbagi Ketan Bintul bersama keluarga dan kerabat menjadi momen yang dinantikan setiap tahunnya.
Bagi yang ingin mencari Ketan Bintul, Anda bisa menemukannya dengan mudah di berbagai daerah di Banten seperti Serang, Cilegon, dan Pandeglang. Biasanya dijual di pasar tradisional, warung-warung makan, atau gerobak kaki lima dengan harga yang terjangkau, sekitar Rp 2.000 - Rp 3.000 per bungkus.
Untuk mencoba membuatnya di rumah, Anda hanya memerlukan bahan-bahan sederhana seperti beras ketan, gula merah, santan, garam, dan daun pisang. Campurkan bahan-bahan tersebut, bungkus dengan daun pisang berbentuk segitiga, dan kukus selama 30-40 menit.
Ketan Bintul adalah sajian takjil Ramadan yang lezat, unik, dan kaya akan tradisi. Rasakan kehangatan dan kelezatannya bersama keluarga dan kerabat dalam momen Ramadan yang penuh berkah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |