Kuliner

Roti Srikaya Agogo, Pertahankan Resep dan Pengolahan Teknik Kuno

Selasa, 04 Juni 2024 - 14:12 | 76.98k
Pengunjung menikmati kelembutan Roti Srikaya Agogo, Selasa (4/6/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Pengunjung menikmati kelembutan Roti Srikaya Agogo, Selasa (4/6/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Surabaya tak pernah semi dari berbagai ragam produk makanan dan minuman. Semua menawarkan cita rasa unggulan. Mulai dari aneka kue, makanan siap saji hingga minuman kekinian.

Inovasi itu sebagian besar merupakan hasil tangan dingin para pelaku usaha kecil, mikro dan menengah atau UMKM.

Advertisement

Pemerintah Kota Surabaya memang tengah mendorong pertumbuhan industri kuliner sebagai salah satu penopang sumber ekonomi dalam sektor pariwisata bersejarah.

Soal sejarah, salah satu produk kue di Surabaya menawarkan sensasi resep turun temurun. Namanya Roti Srikaya Agogo.

Meskipun terbilang masih baru, roti ini cukup mencuri perhatian lantaran menggunakan teknik kuno dalam pengolahannya. Tentu, hangat dari oven saat pembeli tiba di toko.

Tekstur roti begitu lembut dan manis, seolah mampu membangkitkan kenangan akan jajanan klasik tempo dulu. Membawa kenangan kehangatan bersama keluarga.

Pemilik toko dan juga pemilik resep asli selai srikaya, Ali Hano bercerita, resep selai merupakan warisan ibunda tercinta.

Ibunya mendorong untuk tetap meneruskan resep selai srikaya yang otentik tetapi dengan kemasan lebih modern.

“Mama saya mendorong saya membuat selai srikaya ini dengan branding saya sendiri karena selai srikaya enak dan otentik susah didapat sekarang ini,” ujar Ali saat dijumpai di Outlet Roti Srikaya Agogo, Kawasan G-Walk CitraLand Surabaya, Selasa (4/6/2024).

Resep selai srikaya Agogo itu memang langka dan unik. Proses pembuatannya masih memakai cara kuno yang kini jarang ditemukan di tempat atau toko kue yang lain.

Tentunya, cara tradisional ini menjadi nilai tambah dari rasa isian roti. Proses produksi sendiri memakan waktu hampir 5 jam. 

Proses ini dikatakan Ali tentu sudah jarang ditemui pada proses pembuatan selai masa kini yang cenderung memakai teknik instan all in one sekali masak yakni sekitar 45 menit saja. 

"Bedanya, rasa asli kelapa selai instan tidak seharum dengan memakai teknik kuno," kata dia.

Ali bisa menjamin rasa selai srikaya buatannya sangat orisinil karena dibuat dengan penuh ketelatenan dan kesabaran. Dalam mengolah selai yang berbahan dasar kelapa pun tak boleh tergesa-gesa agar tak cepat basi dan dapat matang sempurna.

Pemberian nama Roti Srikaya Agogo rupanya memiliki cerita sendiri di hati Ali. Dia menuturkan, Agogo merupakan sebuah nama roti yang cukup terkenal saat ia masih kecil.

Nama roti ini dulunya sangat terkenal di kota kelahirannya, Sumatera Utara. 

“Roti Agogo adalah roti manis buatan toko roti legenda di kota saya. Nama Agogo enak didengar dan gampang diingat juga,” kenang Ali Hano.

Dengan branding outlet yang cukup kuat dan historikal, Ali sangat optimistis Roti Srikaya Agogo mampu menarik minat para pecinta kuliner di mana saja. 

Selain rasa selai yang otentik, dirinya juga memproduksi roti kukus yang pulen dan super lembut. Apalagi roti kukus dengan berbagai varian rasa dan warna ini dibuat dengan teknik dan formula yang tak biasa.

“Membuat roti kukus kami sama sekali beda dengan roti tawar yang sudah umum dijumpai di toko roti lainnya,” katanya.

Para pecinta kuliner berbahan dasar roti akan sangat dimanjakan dengan lima varian rasa roti srikaya yaitu original, pandan, gandum, cokelat dan taro. 

Selain roti srikaya, di sini juga tersedia beberapa varian roti sisir dan cake lapis Surabaya. Soal harga tentu Roti Srikaya Agogo ini tidak bikin kantong kering alias terjangkau.

Tak hanya itu, pengunjung dapat membeli selai srikaya yang super lezat dan juga ada roti tanpa isian.

Roti Srikaya Agogo dapat dinikmati langsung oleh seluruh mayarakat Surabaya, Jakarta dan beberapa daerah di Pulau Jawa yang dapat dijangkau dengan jasa pengiriman satu malam tiba. Khusus untuk selai Srikaya Agogo yang dapat dikirim ke seluruh Indonesia.

Ali juga mengungkapkan alasan mengapa memilih Surabaya Barat sebagai lokasi toko pertamanya selain menggenjot penjualan online.

Ia menilai kawasan ini masih memiliki tren positif untuk sektor industri makanan dan minuman. 

“Kami melakukan riset sebelumnya dengan data penjualan online sales sejak tiga bulan lalu. Ternyata, tren permintaan yang positif itu datang dari Surabaya. Khususnya Surabaya barat cukup banyak permintaannya,” tutur Ali Hano.

Ali mengungkapkan, industri makanan atau minuman (kuliner) sulit untuk tumbang. Sebab, lanjut dia, makanan dan minuman masih masuk dalam daftar kebutuhan utama. 

“Nah, kalau Agogo ini memang sebelumnya berjualan secara online dan per hari omzetnya mulai Rp5 juta sampai Rp10 juta per hari,” imbuhnya. 

Dengan pembukaan store pertama yang offline, Ali optimistis jika market kuliner roti kukus dan panggang dengan selai srikaya di Surabaya bisa mendulang revenue positif. Untuk menjaga kualitas, Ali memastikan jika selai yang digunakan hingga roti yang dipakai tak mengandung bahan pengawet. 

“Untuk Selai Srikaya Agogo sudah dikirimkan ke beberapa luar pulau. Namun, untuk roti belum. Roti hanya di kawasan Jawa saja. Mengingat, produk yang digunakan tak mendapatkan bahan tambahan pengawet,” ungkap Ali Hano. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES