Kuliner

Nasi Grombyang Pemalang, Kuliner Khas Buruan Para Pejabat dan Artis Terkenal

Sabtu, 27 Juli 2024 - 09:34 | 59.51k
Tampilan nasi Grombyang dan pedagang yang sedang melayani pembeli. (Foto:  Ragil/TIMES Indonesia)
Tampilan nasi Grombyang dan pedagang yang sedang melayani pembeli. (Foto: Ragil/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PEMALANG – Anda mungkin belum dibilang sampai di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, jika belum sempat mencicipi pedasnya nasi Grombyang. Yakni kudapan menyerupai rawon karena kuahnya berwarna hitam. Sebagian banyak orang sudah tahu, bahwa Pemalang identik dengan nasi Grombyangnya. 

Jika Anda melewati kota berjuluk Pusere Jawa ini, jangan sampai lupa menyempatkan waktu untuk menikmati nasi Grombyang, kuliner khas Kota Pesisir pantai utara.

Advertisement

Masakan ini bisa dengan sangat mudah ditemui. Seperti di sekitar Alun-alun Pemalang, pasar Anyar, Beji dan di bekas terminal bus Sirandu. Di sini, yang paling besar dan luas lokasi parkir pengunjungnya yaitu nasi Grombyang Haji Waridin.

Bisa dipastikan hampir seluruh masyarakat Pemalang tahu di mana lokasi Nasi Grombyang Haji Waridin tersebut, Salah satu kuliner paling legendaris ini memang sangat menggoda selera dengan kuah yang mirip dengan rawon.

Memang sekilas makanan ini mirip rawon, namun nasi Grombyang ini berbeda karena kuahnya lebih encer. Meski sama-sama berbahan dasar kluwek, pada nasi Grombyang ini bumbu rempahnya lebih terasa dengan rasa gurih dan aroma khas yang berasal dari kelapa sangrainya.

Untuk rasa yang lebih nikmat, jangan lupa untuk menambahkan sedikit kecap yang sudah disediakan di atas meja dengan pelengkapnya sate kerbau. Meski disebut sebagai sate kerbau, tapi dari penyajiannya tidak tampak seperti dibakar seperti sate pada umumnya.

Hanya saja setelah daging dibumbui dan diungkep kemudian ditusuki seperti sate, dalam penyajiannya sate ini dibalut dengan bumbu kelapa sangrai parut yang pekat. Kalau kurang pedas, tinggal ditambah cabai rawit rebus. Rasanya sedikit manis dan lembut di lidah.

Jadi, bisa dibayangkan bagaimana lidah Anda dimanjakan oleh lembut dan mantapnya daging kerbau yang diracik bersama kuah dengan ramuan bumbu khusus. Apalagi jika disantap bersama sambal cabai rawit dan taburan bawang goreng, nasi Grombyang dijamin bakal membuat lidah Anda bergoyang.

Nasi-Grombyang-2.jpg

Nasi Grombyang merupakan kuliner Pemalang berupa sajian soto yang berbahan daging sapi atau kerbau dengan potongan lumayan besar yang dihidangkan dalam mangkuk lengkap dengan nasinya.

Penyajian seperti inilah (nasi berkuah/grombyang-grombyang) karena kuahnya meluber yang akhirnya menjadi nama kuliner ini, nasi Grombyang. Tidak hanya itu, ada persepsi lain yang menyebutkan bahwa nama grombyang sendiri diambil dari kuali besar tempat Nasi Grombyang sebelum disajikan.

Bayangkan di tengah cuaca panas maupun dingin makan Nasi Grombyang yang masih hangat. Potongan daging yang menyumbul ke permukaan dan taburan daun bawang yang menggoda, sangat nikmat. Pertama mencoba kuahnya yang berwarna hitam ternyata memili rasa seperti kuah rawon, dan kedua mencoba potongan dagingnya begitu terasa lembut.

Di samping semangkok nasi Grombyang, juga disajikan sate daging kerbau/sapi dengan ukuran sangat lebar. Seperti layaknya warung-warung nasi pinggir jalan khas Jawa, warung nasi Grombyang Pak Warso ini sangat bersih. Bila kebanyakan warung nasi sang koki ada dibelakang ruang makan, sedangkan di tempat ini kita bisa melihat sang koki ada di pintu masuk.

Di sudut ruangan tersebut ada 4 orang pengamen yang siap menghibur pengunjung. Lagunya pun bukan lagu anak muda sekarang, melainkan lagu-lagu seperti bengawan solo, stasiun balapan, dan berbagai lagu jawa serta lagu tempo doeloe yang dikemas dengan irama keroncong.

Harga seporsi untuk Kuliner Pemalang Nasi Grombyang pada umumnya adalah Rp14.000. Untuk sate kerbau atau sapi pelengkapnya cukup Rp3.000. Harga ini tidak tetap, artinya akan terupdate seiring berjalannya waktu dan harga sembako.

Biasanya Warung Nasi Grombyang H. Warso ini mulai melayani para pembelinya mulai dari pukul 08.00 WIB hingga malam setiap hari. Sejarah nasi Grombyang yang kemudian menjadi salah satu ikon kuliner Pemalang sebenarnya masih belum diketahui dengan jelas. Akan tetapi, menurut warga setempat, nasi grombyang sudah dikenal sejak era 1960-an. Awalnya, para penjual nasi Grombyang Pemalang menjajakan dagangannya dengan berkeliling, keluar masuk kampung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES