Kuliner

Mencicipi Kuliner Khas di Pasar Jadul Gresik, Koin Bambu Jadi Alat Transaksi

Kamis, 01 Agustus 2024 - 18:21 | 70.92k
Pembukaan pasar jadul ke-3 di Atrium Gresmall Gresik. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Pembukaan pasar jadul ke-3 di Atrium Gresmall Gresik. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Mempromosikan kuliner tradisional yang hampir punah, Pasar Jadul Gresik kembali digelar di Gresmall Gresik Jawa Timur mulai 1 Agustus hingga 4 Agustus 2024.

Beragam jenis kuliner Pasar Jadul Gresik tersedia mulai bubur masin, sego menir, ndok iwak, gule, pokak, kupat kethek, nasi krawu, serabi, martabak, semanggi, pethulo, bogko kopyor.

Advertisement

Untuk bisa membeli kuliner tersebut, pengunjung harus menukar uang mereka dengan koin bambu di panitia penyelenggara. Pasar Jadul Gresik  ini hasil kolaborasi dengan Omah Duafah dan Manajemen Gresmall. 

Kegiatan yang sudah tiga kali digelar ini memberikan wadah kepada kaum duafah yang setiap hari berjualan di pinggir jalan.

General Manajer (GM) Gresmall, Erich Pramono Bangun mengatakan, kegiatan kolaborasi ini sebagai upaya menjaga kuliner khas Gresik.

"Mereka yang berjualan di pinggir jalan kami berikan kesempatan untuk jualan di mall. Para pengunjung bisa mencicipi aneka kuliner khas," katanya saat pembukaan Pasar Jadul ke-3 di Atrium Gresmall, Kamis (1/8/2024).

Meski berada di dalam mall, namun nuasa jaman dulu masih terasa. Ada 20 stand dibuat dari bambu dan para pedagang mengenakan pakaian tradisional. 

"Untuk pengunjung yang ingin belanja harus menukar uang dulu dengan koin dari kayu bertuliskan pecahan Rp5000 dan Rp10.000," ungkapnya.

Sementara itu, Founder Omah Duafah Syaikhu Busiri mengatakan bahwa saat ini kuliner khas Gresik semakin sulit ditemukan. 

Untuk itu, agar tidak punah pihaknya terus mengenalkan kuliner otentik ke kalangan anak muda. Apalagi ada 60 menu yang tersedia. 

"Kuliner tradisional itu sangat sehat karena tidak ada tambahan bahan pengawet. Jangan sampai kuliner ini kalah terkenal dengan kuliner tradisional dari negara lain seperti ramen dan sushi," katanya.

Syaikhu yang juga Anggota DPRD Gresik ini berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian kepada para pedagang kuliner khas Gresik. Baik berupa pelatihan, pemasaran maupun pemberian bantuan modal. 

"Kita ingin seperti wilayah lain. Ada pasar yang menjajakan kuliner tradisional. Untuk itu kita harus memberi semangat kepada generasi muda untuk melestarikan kuliner tradisional," harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES