Onigiri: Sejarahnya dari Meja Samurai Jepang hingga Bekal Sekolah di Indonesia
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Onigiri, atau yang juga dikenal sebagai nasi kepal, adalah salah satu makanan tradisional Jepang yang telah mendunia. Bentuknya yang sederhana, serta rasa dan kepraktisannya, menjadikan makanan tersebut sebagai pilihan makanan ringan yang digemari oleh banyak orang di berbagai belahan dunia.
Onigiri telah ada sejak zaman kuno di Jepang. Makanan ini awalnya digunakan sebagai bekal para samurai saat pergi berperang. Bentuknya yang praktis dan mudah dibawa membuatnya menjadi makanan yang ideal untuk para prajurit.
Advertisement
Pada awalnya, hidanagan tersebut hanya terdiri dari nasi yang dibentuk menjadi bola atau segitiga tanpa isian. Seiring waktu, variasi isian mulai ditambahkan untuk memperkaya rasa, dan lembaran nori (rumput laut) digunakan untuk membungkus onigiri agar lebih mudah dimakan.
Meskipun variasi tradisionalnya menggunakan isian seperti umeboshi atau ikan, saat ini terdapat banyak variasi modern yang menggunakan bahan-bahan seperti keju, ayam, daging sapi, dan bahkan bahan-bahan fusion dari berbagai masakan internasional. Di Jepang, makanan ini bisa ditemukan di hampir setiap toko serba ada (konbini) dengan berbagai macam rasa dan isian.
Cara Membuat Onigiri
Pembuatannya cukup sederhana dan dapat dilakukan di rumah. Berikut langkah-langkah dasarnya.
1. Siapkan nasi. Nasi yang digunakan untuk membuat onigiri biasanya adalah nasi putih yang dimasak dengan baik sehingga memiliki tekstur lengket dan mudah dibentuk.
2. Tambahkan isian. Jaman dulu isian biasanya berupa umeboshi (acar plum), salmon panggang, tuna mayones, atau kombu (rumput laut yang dimasak). Isian ini diletakkan di tengah-tengah nasi sebelum dibentuk.
3. Bentuk onigiri. Nasi dibentuk dengan tangan menjadi bola, segitiga, atau silinder, tergantung pada preferensi. Tangan biasanya dibasahi dengan air garam untuk mencegah nasi lengket dan memberikan sedikit rasa pada makanan ini.
4. Bungkus dengan nori. Setelah dibentuk, sering kali hidangan ini dibungkus dengan lembaran nori yang renyah untuk memberikan rasa gurih dan tekstur yang lebih nikmat.
Onigiri sebagai Bekal Kesukaan Anak Sekolah
Sajian bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga menjadi pilihan bekal favorit bagi anak-anak sekolah di Jepang. Kepraktisan dan kelezatannya membuatnya menjadi bekal yang digemari anak-anak.
Orang tua sering membuat makanan ini dengan bentuk dan dekorasi yang menarik, seperti karakter kartun atau binatang lucu, agar lebih menarik bagi anak-anak. Selain itu, ukurannya yang pas dan kemudahan membawanya membuat sajian ini menjadi makanan yang ideal untuk dimasukkan ke dalam kotak bekal.
Isian yang bervariasi juga memungkinkan anak-anak menikmati berbagai rasa yang sesuai dengan selera mereka, dari yang gurih hingga manis. Dengan demikian, onigiri tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak tetapi juga memberikan kesenangan saat makan di sekolah.
Onigiri dalam Budaya Populer
Mkanan khas Jepang ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya Jepang yang sering muncul dalam berbagai media, seperti anime, manga, dan film. Kehadirannya dalam budaya populer ini semakin menegaskan posisi onigiri sebagai salah satu ikon kuliner Negeri Sakura yang dicintai banyak orang.
Di Indonesia, onigiri mulai dikenal dan menjadi populer seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap budaya Jepang. Banyak restoran Jepang di Indonesia yang menawarkannya sebagai bagian dari menu mereka, dan beberapa bahkan menyediakannya dengan isian yang disesuaikan dengan cita rasa lokal, seperti sambal atau rendang.
Onigiri adalah makanan ringan yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang mendalam. Sederhana namun kaya rasa, makanan tersebut merupakan contoh sempurna dari bagaimana makanan tradisional dapat bertahan dan berkembang menjadi bagian dari kuliner global.
Bagi anda yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda, onigiri bisa menjadi pilihan camilan yang menarik untuk dinikmati, dan juga sebagai bekal praktis yang disukai anak-anak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |