Kuliner

Seblak Teh Chu Chu, Kuliner Pedas yang Makin Digandrungi di Pacitan

Jumat, 14 Februari 2025 - 05:44 | 43.09k
Menikmati Seblak Teh Chu Chu yang lagi Hits di Pacitan. (Foto: Magang STKIP PGRI Pacitan for TIMES Indonesia)
Menikmati Seblak Teh Chu Chu yang lagi Hits di Pacitan. (Foto: Magang STKIP PGRI Pacitan for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Seblak, kuliner khas Bandung yang terkenal dengan rasa pedas dan gurihnya, kini semakin merajai lidah pecinta makanan di berbagai daerah, termasuk Pacitan. Salah satu yang menarik perhatian adalah Seblak Teh Chu Chu, kuliner pedas dengan cita rasa khas yang membuatnya digemari banyak orang, terutama kalangan pelajar SMP dan SMK.

Berdiri sejak 2019, warung ini awalnya menawarkan beragam menu, seperti ayam geprek, lotek, nasi uduk, dan mie jebew. Namun, seiring waktu, seblak justru menjadi primadona.

Advertisement

“Dulu menunya banyak, tapi yang paling diminati seblak. Jadi sekarang fokus satu menu saja,” ungkap pemiliknya, Dian Maryani (45 tahun), Kamis (13/2/2025).

Seblak Teh Chu Chu kini memiliki tiga cabang, masing-masing di Tambakrejo, Ploso, dan Bapangan. Keistimewaannya terletak pada racikan rempah dan kencur yang kuat.

Seblak-Teh-Chu-Chu-2.jpg

“Kalau seblak lain, bumbunya biasa saja, cuma gula dan garam. Tapi di sini, takaran bumbunya pas, bikin banyak yang suka,” tambah Dian.

Selain itu, pelanggan bisa memilih level kepedasan sesuai selera. Warung ini juga mengusung konsep prasmanan, sehingga pengunjung bebas memilih isian seblak mereka sendiri.

Kualitas bahan baku menjadi perhatian utama. Semua bumbu dipastikan selalu segar, begitu juga dengan topping seperti bakso, sosis, dan kerupuk, yang langsung dibeli dari toko lalu disimpan dalam freezer agar tetap berkualitas.

Dalam sebulan, Seblak Teh Chu Chu mampu meraup omzet Rp12-15 juta. Strategi pengelolaannya sederhana: stok bahan baku selalu tersedia, sebagian keuntungan digunakan untuk membayar karyawan, sisanya untuk operasional dan pengembangan usaha.

Seblak-Teh-Chu-Chu-3.jpg

Meski berkembang pesat, Dian mengakui ada tantangan tersendiri, terutama jika ingin membuka cabang baru. “Kalau kendala besar sih nggak ada, cuma kalau mau buka cabang lagi, tantangannya di lokasi dan modal,” tuturnya.

Seblak Teh Chu Chu tidak hanya sekadar usaha, tapi juga harapan bagi Dian untuk membantu ekonomi keluarga.

“Alhamdulillah, pelanggan terus bertambah. Harapannya semoga bisa bertahan dan membuka cabang baru di tempat lain,” pungkasnya.

Bagi pecinta seblak yang ingin mencicipi langsung kelezatannya, warung ini berlokasi di Jalan Cut Meutia RT 05 RW 04, Krajan Lor, Ploso, Pacitan. (*) 

Pewarta: Eka Susanti, Mahasiswa Magang Non Kependidikan STKIP PGRI Pacitan. 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES