Rekomendasi Tempat Bukber Bersama Keluarga di Kedungkandang Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Menikmati momen berbuka puasa bersama keluarga tentu lebih spesial jika dilakukan di tempat dengan suasana yang unik dan nyaman. Jika Anda berada di Kecamatan Kedungkandang,Kota Malang, Sambat Luwe menjadi salah satu rekomendasi tempat berbuka puasa yang pas untuk didatangi bersama keluarga.
Berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono, Bumiayu, restoran ini menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dengan konsep pasar malam vintage bernuansa tempo dulu. Selain menyajikan makanan khas Nusantara, pengunjung juga akan dimanjakan dengan suasana pedesaan yang asri, lengkap dengan pemandangan hamparan sawah di sekelilingnya.
Owner Sambat Luwe, Prasetya Indra, menjelaskan bahwa selama bulan Ramadan, tempat ini mengusung konsep pasar malam bertema "Kenangan Rasa Tempo Dulu". Untuk mewujudkan pengalaman kuliner yang otentik, mereka bekerja sama dengan berbagai UMKM lokal yang menyajikan beragam hidangan khas tradisional.
Yang membuat pengalaman berbuka di Sambat Luwe semakin menarik adalah sistem pembayaran menggunakan uang sen. Setiap pengunjung yang datang harus menukarkan uang rupiah mereka dengan mata uang sen khusus yang berlaku di area restoran.
"Konsepnya seperti zaman dulu. Pengunjung datang, menukarkan uang dengan sen, lalu bisa berbelanja di tenan-tenan yang tersedia. Nilainya, Rp50 ribu mendapatkan 50 sen dengan pecahan mulai dari 2,5 sen hingga 10 sen," jelas Prasetya.
Cara ini tidak hanya membuat pengalaman berbuka lebih seru, tetapi juga menghadirkan suasana pasar malam yang lebih hidup.
Selama Ramadan, Sambat Luwe menghadirkan berbagai menu spesial yang tidak tersedia di hari biasa. Beberapa di antaranya adalah Bakso dan lontong kikil, Jangan pedas dan lodeh, Ayam goreng kremes, Garang asem ayam dan garang asem iga, serta beragam jajanan tempo dulu seperti Leker, mochi, onde-onde, dan gula kapas,
"Garang asem ini dimasak di dalam bambu, yang menambah aroma khas dan cita rasa yang lebih dalam. Sepertinya kalau di Malang, hanya di Sambat Luwe yang menyajikan garang asem dengan cara seperti ini," kata Prasetya.
Tak hanya menu makanan yang menggugah selera, Sambat Luwe juga menawarkan suasana yang nyaman dan menenangkan. Restoran ini mengusung konsep Jawa Vintage, dengan seluruh bangunan terbuat dari kayu jati tua hasil bongkaran rumah-rumah kuno.
"Di sini, kita tidak menggunakan bangunan baru, semuanya menggunakan material bekas dari rumah-rumah Jawa lama. Jadi, kesan vintage dan tradisionalnya benar-benar terasa," ujar Prasetya.
Bangunan utama restoran terdiri dari tiga joglo besar, yang menjadi pusat aktivitas bagi pengunjung. Dengan meja dan kursi kayu klasik, lampu-lampu temaram, serta dekorasi khas Jawa, suasana berbuka di Sambat Luwe terasa seperti pulang ke rumah nenek di desa. Ditambah dengan pemandangan sawah hijau yang membentang di sekelilingnya, pengalaman berbuka di sini terasa semakin istimewa.
Dengan area yang luas dan fasilitas yang memadai, restoran ini cocok untuk bukber bersama keluarga, teman, atau komunitas. Pengunjung bisa menikmati makanan khas Jawa, bernostalgia dengan jajanan tempo dulu, serta merasakan suasana pasar malam yang unik. (*)
Advertisement
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |