Jalan-Jalan Virtual ke Jepang, Cara Travel Agent Menyapa Pelanggan

TIMESINDONESIA, MALANG – Pencinta travelling tentu terganggu dengan kondisi seperti saat ini, pandemi Covid-19. Bagaimana tidak, pemerintah meminta masyarakatnya beraktivitas di rumah, dan sebisa mungkin tak keluar rumah untuk menekan penyebaran virus corona.
Rasa bosan selama stay at home sangat terasa bagi traveller. Yang biasanya jadwal jalan-jalan tertata, kini hanya jatuh diam diri di rumah.
Advertisement
Salah satu travel agent di Malang, Pergirame-rame.com, yang bertempat di Kantor Air Asia Travel Service Center Malang, menyediakan program #tourfromhome bagi pelanggan dan umum.
Pimpinan Pergirame-rame.com, Immanuel Osiyo, mengatakan program ini dibuka untuk masyarakat pencinta travel yang ingin bernostalgia. Apalagi, tengah pandemi ini masyarakat harus stay at home.
"Pandemi ini bikin orang-orang gatel untuk jalan-jalan. Mau jalan kemana semua ditutup. Akhirnya banyak yang nonton video vlog di you tube. Nah, kami ada ide untuk live jalan-jalan virtual," katanya usai menjadi tour guide virtual, Sabtu (25/4/2020).
Ia menilai, menjadi pengusaha di biang travel agent harus mempunyai keterampilan menjaga komunikasi dan hubungan dengan pelanggan. Jika tidak, bisa ditinggal pergi.
Program pertama kali ini dilakukan perjalanan ke Jepang. Osiyo panggilan Jepangnya, menjadi tour guide bersama 100 peserta jalan-jalan virtual melalui aplikasi Zoom.
Osiyo memilih menggunakan Zoom karena komunikasi bisa dilakukan dua arah, tidak monoton dan membosankan. Sebenarnya ia bisa saja membikin model video jalan-jalan lewat YouTube dan dishare, tapi menurutnya jalan-jalan tidak sesederhana itu.
"Ini bisa dua arah komunikasinya. Bisa dialog layaknya jalan-jalan bareng beneran. Ada foto, video, suara, dan Google street. Google street menunjukkan jalan dan view. Biasanya kita bisa menggunakan alat khusus supaya gambar dan video tampak riil, seolah kita bisa menyentuh dan merasakan suasana di Jepang," tuturnya.
Pelan-pelan selama satu jam perjalanan peserta diajak keliling di Jepang seperti Universal Studio, Osaka Castle, Dotonbori (tempat wisata malam), Shinsaibashi, arashiyama, fushimi inari dan spot indah lainnya.
Pelanggan yang mendaftar program virtual tour ini tidak dipungut biaya alias gratis. Malah bagi yang beruntung dapat voucher Rp500 ribu khusus perjalanan ke Jepang.
"Tadi ada ada 36 orang yang dapat voucher. Voucher bisa dipakek setelah pandemi ini," imbuhnya.
Selanjutnya, dalam pekan depan, pihaknya akan melanjutkan program virtual tour domestik. Misalnya, masyarakat luar Kota Malang yang ingin tau kondisi terkini di Balaikota, Jalan Ijen, dan lainnya, nanti Osiyo yang akan memandu perjalanan langsung live via Instagramnya.
Osiyo mengatakan, banyak travel agent yang kaget dan belum siap menghadapi pandemi seperti ini. Imbasnya tentu kepada pendapatan bisnis yang tidak stabil bahkan menurun drastis.
"Penurunan hingga 150 persen. Minus. Artinya sudah gak ada sama sekali apalagi penerbangan sekarang ditutup total," ungkapnya.
Pihaknya membuka donasi terbuka yang akan disalurkan untuk supir bus pariwisata dan kernet yang menjadi imbas langsung Covid-19. Mereka tidak lagi bekerja hingga 3 bulan terakhir.
Untuk donasi, bisa ke Bank Mandiri 142 00 7000 889 0 a/n Universitas Ciputra QQ FPar. Hingga saat ini, donasi telah terkumpul sekitar 30 juta. Bantuan akan disalurkan dalam bentuk sembako dan masker.
"Untuk membantu para supir dan kernet yang terdampak. Hanya donasi 19 ribu rame-rame untuk pahlawan pariwisata," tutupnya. (*)
Hubungi News Commerce Room TIMES Indonesia di 08-822-2850-8611 KLIK (WA Only)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |