Nefrona, Obat Herbal untuk Mengatasi Masalah Ginjal
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ginjal merupakan salah satu organ vital manusia karena bertugas membuang limbah dan racun dari darah. Ginjal membersihkan sekitar 200 liter per hari dan menghilangkan sekitar 2 liter melalui buang air kecil. Ginjal juga mengatur tekanan darah, meningkatkan produksi sel darah merah, dan sintesis vitamin D.
Ginjal harus membersihkan racun dalam tubuh untuk menjaganya tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Kerusakan pada ginjal bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan. Penderita masalah ginjal memerlukan banyak pengobatan dan cukup lama. Banyak juga penderita yang harus menjalani proses cuci darah. Cuci darah dibutuhkan bagi penderita kerusakan ginjal yang cukup berat, dimana fungsi-fungsi ginjalnya sudah tidak bisa bekerja dengan baik.
Advertisement
Namun, cuci darah menimbulkan efek samping bagi tubuh. Oleh karena itu, pengobatan herbal menjadi alternatife untuk mengatasi masalah ginjal.
Salah satu obat herbal yang bisa mengatasi masalah ginjal yaitu NEFRONA. NEFRONA merupakan salah satu obat herbal dari PT Autoimun Care Indonesia untuk mengatasi permasalahan pada ginjal.
NEFRONA terbuat dari ekstrak herbal pilihan, yakni ekstrak tempuyung, ekstrak sambiloto, dan ekstrak pegagan. NEFRONA diolah secara modern menggunakan teknologi nano untuk meningkatkan efek terapi dan mengobati penyakit ginjal. Sehingga bisa kembali sehat dan bebas beraktivitas seperti biasanya.
NEFRONA telah mempunyai izin edar dari BPOM dengan nomor POM TR 213356311, sehingga dijamin aman dan memberikan efek positif bagi penderita ginjal. NEFRONA bisa diminum 3x sehari 1 kapsul setelah makan (tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui)
A. Bahan-Bahan Yang Terkandung Dalam Nefrona
1. Tempuyung (Sonchus Arvenshis L)
Daun tempuyung berwarna hijau agak keunguan, pinggirannya bergelombang tidak beraturan, dan bergerigi. Daun tempuyung rasanya pahit namun mempunyai efek mendinginkan. Daun tempuyung mempunyai khasiat untuk mengatasi demam, meluruhkan kencing (diuretik), menurunkan tekanan darah tinggi, dan menghancurkan batu ginjal.
Daun tempuyung mengandung flavonoid, alkaloid, dan kalium. Flavonoid mencegah atau melemahkan kerusakan ginjal berkaitan dengan hipertensi arteri, dengan menurunkan tekanan darah maupun bekerja langsung pada parenkim ginjal. Hasil ini berasal dari gangguan terhadap beberapa jalur sinyal yang menyebabkan cedera ginjal dan tidak bergantung pada efek penurunan tekanan darah.
Pemberian flavonoid secara oral mencegah atau memperbaiki efek buruk ginjal akibat peningkatan konsumsi fruktosa, diet tinggi lemak, diabetes tipe I dan 2. Senyawa ini melemahkan fungsi penghalang endotel ginjal yang terganggu oleh hiperglikemia, ekskresi mikroalbumin urin, dan hiperfiltrasi glomerulus yang dihasilkan dari pengurangan cedera podosit, yang merupakan faktor penentu albuminuria pada nefropati diabetik.
Beberapa flavonoid menunjukkan efek perlindungan ginjal terhadap agen nefrotoksik yang menyebabkan cedera ginjal akut (AKI) atau penyakit ginjal kronis (CKD), seperti LPS, gentamisin, alkohol, nikotin, timbal, dan kadmium. Flavonoid juga memperbaiki kerusakan ginjal yang disebabkan cisplatin atau metotreksat, kemoterapi, efek antikanker. dan renoprotektif.
Gangguan fungsi ginjal diperbaiki secara signifikan dengan pemberian flavonoid dari berbagai sumber sendiri atau kombinasi dengan sel induk. Flavanol kakao mempunyai efek vaskuloprotektif pada pasien hemodialisis. Selain itu, flavonoid mengembangkan aktivitas antitumor terhadap sel karsinoma ginjal tanpa efek toksik pada sel normal yang menunjukkan potensi peran terapeutik pada pasien karsinoma ginjal.
Alkaloid melindungi cedera ginjal akut (AKI) melalui berbagai mekanisme termasuk stres antioksidan, perbaikan kerusakan mitokondria, pengurangan kematian sel, induksi autophagy, dan penghambatan peradangan. Mekanisme ini terkait dengan aktivasi jalur pensinyalan Nrf2/HO-1, penghambatan ferroptosis dan apoptosis, regulasi jalur PINK1/Parkin, dan penghambatan TLR4/NF.
Kalium mengikat kalsium dalam urine sehingga mencegah terbentuknya endapan mineral kalsium penyebab batu ginjal. Orang yang asupan kalium hariannya tercukupi mempunyai risiko kecil terkena batu ginjal dibandingkan orang yang kekurangan kalium.
2. Sambiloto (Andrographis Paniculata)
Sambiloto (Andrographis Paniculata) merupakan tanaman asli negara Asia Selatan seperti India dan Sri Lanka. Tanaman ini mempunyai daun hijau yang untuk keperluan medis. Daun sambiloto mengandung senyawa aktif seperti andrografolide dan flavonoid polimetoksi plavon. Tanaman ini telah terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan, terutama dalam mengobati penyakit ginjal.
Kadar flavonoid mempengaruhi warna tanaman dan menghasilkan rasa pahit pada sambiloto. Selain itu, flavonoid berpotensi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Flavonoid bisa menghambat pertumbuhan bakteri dengan merusak permeabilitas dinding sel bakteri sebagai hasil interaksi antara senyawa flavonoid dengan DNA bakteri.
Andrografolid berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Senyawa andrografolid sebagai antiinflamasi berperan melalui penghambatan enzim COX-2 (Siklooksigenase-2). COX-2 merupakan enzim yang terinduksi pada sel yang mengalami inflamasi oleh sitokin (TNF-α), endotoksin, dan faktor pertumbuhan (growth factors).
Sebagai antioksidan, andrografolid bekerja dengan menghambat ekspresi protein inducible Nitric Oxide Synthase (iNOS), pemutus rantai (chain breaking) elektron dalam pembentukan radikal bebas asam lemak tak jenuh pada membran sel sehingga mencegah terjadinya peroksidase lipid dan menghambat produksi senyawa reaktif radikal bebas.
Senyawa andrografolid pada tanaman sambiloto bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan menghasilkan sel darah putih untuk menghancurkan bakteri dan mengaktifkan sistem limfatik.
3. Pegagan (Centella Asiatica)
Daun pegagan (Centella Asiatica) bentuknya seperti ginjal dengan tepi bergerigi. Bunga pegagan berwarna merah muda atau putih. Bunga pegagan tersusun seperti payung. Pegagan mempunyai banyak manfaat, diantaranya : meningkatkan kemampuan berfikir karena mengandung flavonoid, saponin, dan tanin sebagai anti bakteri dan antiinflamasi.
Manfaat utama pegagan yaitu menaikkan sistem imun tubuh dan menjadi obat menyembuhkan beragam penyakit, seperti anti lepra, mengatasi masalah ginjal, menurunkan tekanan darah, dan memperlambat timbulnya keloid. Antioksidan berupa flavonoid berperan sebagai antioksidan alami. Antioksidan air perasan pegagan bisa merangsang kolagen, regenerasi jaringan, meningkatkan aliran darah dengan mempertahankan dinding pembuluh darah.
Senyawa triterpenoid membantu meningkatkan perbaikan fungsi mental dan memberikan efek menenangkan sehingga merevitalisasi pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah menuju otak. Senyawa asiatikosida menguatkan sel-sel kulit dan perbaikan sel-selnya, menstimulasi sel darah dan sistem imun serta menjadi antibiotik alami.
Brahmosida berfungsi fungsi meningkatkan kelancaran aliran darah dan menjadi protein penting bagi sel otak. Pegagan juga mengandung kalsium, magnesium, fosfor, seng, tembaga, dan betakaroten, serta vitamin B1, B2, B3, dan C. Senyawa kimia lain seperti tankunisida, isotankunisida, madekasosida asam brahmik, asam madasiatik, meso-inositol, sentelosa, karotenoid, garam mineral diantaranya kalium, natrium, serta besi, vellarine, zat samak untuk mempertahankan kesehatan tubuh.
B. Manfaat Nefrona bagi Kesehatan
a. Mengobati Sindrom Nefritis Akut
b. Mengobati Nefrolitiasis
c. Mengobati Defek Tubulus Ginjal
d. Melancarkan buang air kecil
e. Mengobati sakit ketika buang air kecil
f. Meredakan sakit pinggang yang di akibatkan Infeksi Saluran kemih (ISK)
g. Menghancurkan batu urin di ginjal dan di saluran kemih
h. Memperbaiki fungsi ginjal
i. Mempunyai efektivitas antibakteri
j. Memiliki efektivitas antioksidan yang sangat baik bagi kesehatan. (*)
Hubungi News Commerce Room TIMES Indonesia di 08-822-2850-8611 KLIK (WA Only)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |