News Commerce

Warisan Kopi Kawisari Sejak 1870: Jasa Perkebunan Kopi Kawisari di Blitar Jawa Timur di Dunia Perkopian

Kamis, 19 Juni 2025 - 11:49 | 5.85k
Perkebunan kopi Kawisari, Satu-satunya perkebunan kopi tertua yang masih exist dan berkembang dan menerima penghargaan.
Perkebunan kopi Kawisari, Satu-satunya perkebunan kopi tertua yang masih exist dan berkembang dan menerima penghargaan.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGPerkebunan Kawisari di Blitar memiliki kisah panjang yang menjadi bagian dari sejarah perkembangan perkopian di Indonesia. 

Perkebunan ini telah ada sejak tahun 1870. Berikut sejarahnya perkebunan Kopi Kawisari di Blitar Jawa Timur. 

Advertisement

Dari Krisis Menuju Keunggulan

Sebuah kisah luar biasa tentang ketangguhan masa lalu, masa kini, dan masa depan dari salah satu kopi terbaik di dunia.

Didirikan pada tahun 1845, Perkebunan Kopi Kawisari yang terletak di Wlingi, Blitar, Jawa Timur, adalah salah satu perkebunan kopi tertua di Indonesia.

Perkebunan ini secara resmi mendapat lisensi dari pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1870, dan kemudian menjadi rumah bagi varietas kopi legendaris nan eksklusif yang dikenal sebagai Kawisari Hybrid sejak akhir tahun 1800-an.

Krisis Kopi Global: 1870-an – Awal 1900-an

Pada tahun 1876, penyakit daun kopi Hemileia vastatrix—yang lebih dikenal sebagai coffee leaf rust—menyapu wilayah Hindia Belanda, seperti yang juga terjadi di banyak negara lain.

Penyakit ini sebelumnya telah menghancurkan perkebunan di Sri Lanka, menyebabkan kerugian lebih dari 200 juta gulden. Perkebunan kopi Arabika di Indonesia juga terkena dampak yang sangat parah.

Langkah awal yang dilakukan oleh Kebun Raya Bogor termasuk menebang pohon-pohon yang terinfeksi dan menyuntiknya dengan asam sulfat kuat.

Ketika metode ini tidak berhasil, mereka beralih ke metode Bouillie Bordelaise, yakni menyemprotkan air tembakau ke batang dan daun pohon kopi.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, produksi kopi di Hindia Belanda terus merosot.

Kedatangan Dr. A.J. Ultee – 1926

perkebunan-kopi-tertua-yang-masih-exist-dan-berkembang-dan-menerima-penghargaan.jpg

Pada Januari 1926, ahli kopi terkemuka asal Belanda Dr. A.J. ULTEE didatangkan ke tanah Hindia Belanda untuk memecahkan masalah perkopian dunia yang sedang mengalami kehancuran.

Ia mendirikan Stasiun Pengujian Kopi yang berkantor di Malang, Jawa Timur, untuk melakukan riset mendalam terhadap tanaman kopi yang tahan penyakit.

 Penyakit daun Hemileia Vastratrix yang yelah menimbulkan kerusakan kopi di hampir selruh dunia, pada tahun 1876 menyerang perkebunan-2 kopi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Penelitian Dr. Ultee di kota Malang membuahkan hasil berkat tenaga-2 profesional yang bekerja diperkebunan Kawisari di Wlingi Blitar, Jawa Timur.

Ini adalah keajaiban yang luar biasa karena Stasiun Pengujian Kopi di Malang berhasil menghasilkan kopi Hibrida Kawisari B & D yang kebal penyakit karat daun sebagai  hasil perkawinan Liberica dan Arabika dengan tujuan tetap mendapatkan rasa Arabica.

Dengan cepat dominasi jenis Arabika ini dikejar oleh pertumbuhan Robusta yang di datangkan dari Belanda langsung ke Malang dan di kembangkan di Perkebunan Kawisari dan Sumber Agung (yang sudah punah) sehingga perkebunan Kawisari menjadi satu-satunya perkebunan kopi yang punya sejarah panjang dan sangat berperan dalam perkembangan kopi di Indonesia.

Ini karena Arabika harus ditanam didaerah yang sangat tinggi 1000 meter diatas permukaan laut. Sedangkan Robusta akan tumbuh baik di daerah yang ketinggian antara 500-800m diatas permukaan laut.

Berkat Robusta silangan Perkebunan Kawisari di Blitar inilah beberapa perkebunan kopi di wilayah Hindia Belanda terbebas dari kehancuran penyakit daun yang sangat mematikan.

Dr. Ultee – Lebih dari Sekadar Ilmuwan Kopi

Dr.ULTEE ini adalah sosok yang amat kreatif dibidang kopi, tidak hanya kopi, ia juga seorang ahli pembuat roti-2 khas percampuran resep negeri Belanda dengan resep-2  roti Peranakan Tionghoa di Indonesia.

Dizamannya roti-2 resep Rumahan gaya kuno sangat berkembang, seperti kue Siapa (srabi susu dengan irisan keju atau ham), roti Kismis, roti Warmbol, Hunkwe, pudding kuno.

Semua jenis roti kuno ini dijual dalam sebuah toko kecil yang didirikannya disebelah kantor kopinya di Malang. Tuan Belanda ini juga mengirimkan roti-2 untuk Cabang Societeit de Harmonie yang ada di perkebunan kopi Kawisari Blitar.

Kopi Kawisari Hari Ini

Setelah hampir 180 tahun, Kopi Kawisari tetap hidup dan berkembang. Saat ini, kopi ini dengan bangga diproduksi dan dikurasi oleh TUGU Hotels and Restaurants Group, dengan menjaga kualitas luar biasa dan warisan sejarah yang mendalam—yang telah membentuk dunia kopi hingga hari ini.

Inilah sedikit riwayat Kopi Hibrida Kawisari 1926 yang sangat luar biasa.

Jenis kopi Hibrida Kawisari sungguh sangat berjasa untuk menolong perkebunan-2 kopi Hindia Belanda dari kebangkrutan karena penyakit daun ditahun2 akhir abad 19 dan awal abad 20.

Kopi Kawisari adalah kopi yang diproduksi oleh group TUGU Hotels dan Restaurants.

Mutunya hebat dan sejarah panjangnya mengharukan peradaban. 

"Oh... Kawisari, riwayatmu dulu... berjayalah engkau sepanjang kopi berkembang." (*)

 

________
Untuk informasi dan reservasi, silakan hubungi Hotel Tugu Malang di (+62341) 363 891 atau sapa kami melalui Instagram: @hoteltugu_malang | @tugukawisaricoffeeplantation | Kunjungi juga www.tuguhotels.com

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES