Perjalanan Karir Rahmat Beri Santoso, Pemain Timnas Indonesia U-19 Asal Jombang

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Rahmat Beri Santoso, penyerang andalan Timnas Indonesia U-19 asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur ternyata mempunyai cita-cita menjadi TNI AD.
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia U-20 di Uzbekistan yang akan dihelat pada 1 hingga 18 Maret 2023 mendatang. Rahmat Beri Santoso kembali ke kampung halamannya selama 4 hari kedepan, tepatnya di Dusun Cangkringmalang, Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Advertisement
Massa libur yang diberikan PSSI kepadanya, dimanfaatkan Rahmat Beri Santoso untuk berjumpa dan meminta restu kepada orang tuanya. Dalam pantauan TIMES Indonesia, ia juga menyempatkan bermain bola bersama anak-anak kecil di desanya.
Terlihat pemain yang akrab disapa Rahmat Beri itu sangat lihai dalam memainkan sikukit bundar. Beberapa kali anak-anak ingin merebut bola dari kakinya namun gagal.
Dengan sangat sederhana tumpukan batu bata dijadikan sebagai gawang. Nampaknya, ia sangat bahagia bisa mengenang massa kecilnya bermain bola di gang-gang rumah dekat tempat tinggalnya.
Bagi Rahmat Beri bermain sepak bola merupakan hobi yang ia gemari sejak duduk dibangku TK. Menjadi pemain Timnas Indonesia merupakan sebuah keajaiban yang tidak pernah ia pikirkan selama ini.
Pasalnya, dari dulu ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang pasukan tentara yang gagah pemberani (TNI AD). Namun, seiring waktu berjalan ia akan tetap prefesional menjadi seorang pemain sepak bola.
"Sampai sekarang cita-cita ingin menjadi tentara. Kalau sepak bola memang hobi dari kecil, jika ada kesempatan menjadi TNI AD pasti saya ambil," kata Rahmat Beri saat ditemui di kediamannya, Selasa (20/9/2022).
Kerja Keras dan Berlatih dengan Disiplin
Rahmat Beri Santoso menunjukan beberapa sertifikat prestasi yang ia peroleh saat masih sekolah. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Rahmat Beri juga sedikit berbagi pengalamannya dari Jombang hingga masuk skuad Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong.
Tempat tinggal Rahmat Beri yang jauh dari kota sempat membuat keinginannya menjadi pemain sepak bola sirna sebab tak ada sekolah sepakbola yang bisa ditempuh.
Hingga akhirnya, Rahmat Beri bisa bergabung di SSB Pesawat FC. Di SSB itu, ia mulai mengasah kemampuan dalam mengolah si kulit bundar.
"Disana saya dikasih arahan jika ingin jadi pemain sepak bola yang hebat harus kerja keras dan disiplin dalam berlatih," paparnya.
Kemudian ia mulai mengikuti beberapa seleksi yang diadakan oleh PSID Jombang dan berhasil menembuh skuad PSID Jombang usia 17 pada tahun 2017 silam.
Demi menjadi pemain top, ia akhirnya meninggalkan PSID Jombang dan memilih bergabung menjadi bagian dari Persebaya Surabaya usia 15 pada tahun 2019 lalu.
"Di Persebaya Surabaya satu angkatan dengan Marselino, alhamdulillah sekarang ketemu lagi di Timnas," jelasnya.
Bakat permainnya yang bagus di usia muda, lantas membuat Barito Putera kepincut dan merekrutnya pada 2020 dan membinanya, sebelum akhirnya kini Rahmat Beri sudah melakoni debut di Liga 1 Indonesia.
Minim Dukungan dari Pemkab Jombang
Eri Prasetyowati Ibunda Rahmat Beri Santoso mengaku belum mendapatkan perhatian dari Pemkab Jombang untuk menunjang karir anaknya. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Hingga kini, perjuangan yang dilakoni Rahmat Beri mengharumkan nama Indonesia belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.
Eri Prasetyowati (40) Ibunda Rahmat Beri mengaku sempat kesulitan untuk mendukung karir anaknya menjadi pemain sepak bola prefesional. Sebab, dalam perjalanan Rahmat Beri menjadi pemain sepak bola sering latihan di luar daerah.
"Kalau tidak ada yang diadain (pinjem) kadang pamannya yang bantu, semua keluarga suport semua," jelasnya.
Menurutnya, selama ini pihaknya belum pernah menerima bantuan atau penghargaan dari Pemerintah Daerah atas keberhasilan yang diraih oleh Rahmat Beri Santoso. "Selama ini, belum ada perhatian bagi anak saya untuk menunjang karirnya di sepak bola," ungkapnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |