Olahraga

Pita Hitam 'Duka Kanjuruhan', Duka Kita Semua

Selasa, 11 Oktober 2022 - 16:21 | 34.21k
Indah Kurnia mengenakan pita hitam DK (Duka Kanjuruhan) saat menceritakan kesedihanya selaku pecinta bola Indonesia atas tragedi Kanjuruhan, Malang (foto: Rudi Mulya/TIMES Indonesia )
Indah Kurnia mengenakan pita hitam DK (Duka Kanjuruhan) saat menceritakan kesedihanya selaku pecinta bola Indonesia atas tragedi Kanjuruhan, Malang (foto: Rudi Mulya/TIMES Indonesia )

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Kesedihan dan rasa duka mendalam tidak dapat di sembunyikan Indah Kurnia. Raut muka perempuan yang dikenal sebagai tokoh sepak bola Surabaya tersebut tampak berubah saat ditanya tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.

Sempat menghela nafas panjang, Indah Kurnia kemudian membuka tas warna hitamnya. Sebelum menjawab pertanyaan TIMES Indonesia, mantan Manajer Persebaya ini mengeluarkan pita hitam dengan tulisan DK berwarna putih.

"Sebelum membahas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, ijinkan saya mengenakan pita hitam ini," pinta Indah Kurnia sembari memasangkan pita hitam di lengan kirinya.

Saat ditanya arti abjad DK yang tertulis di pita hitam yang dikenakannya. Indah Kurnia menjawab.

"Duka Kanjuruan, itu arti DK ini," jawabnya

Diceritakan Indah Kurnia, pita hitam bertulis DK itu sudah dia kenakan sejak dirinya mendapat informasi tragedi maut di Stadion Kanjuruan, Malang, yang merengut ratusan korban jiwa itu.

"Tak usah ditanya perasaan saya, saya pernah berada di persepak bolaan Indonesia, saya mengerti bagaimana fanatiknya suporter bola di Indonesia. Tapi tragedi di Kanjuruhan, Malang, bukan terkait revalitas antar suporter. Karena laga Arema FC dan Persebaya Surabaya hanya dihadiri Aremania, Bonek tidak boleh hadir menyaksikan laga itu, " katanya kepada TIMES Indonesia, Selasa (11/10/2022).

Indah-Kurnia-b.jpg

Sempat terdiam sejenak, Indah Kurnia pun melanjutkan awal mula cerita dia menghubungi salah satu pentolan Bonek, yakni saudara Sinyo. 

"Saya WhatsApp Sinyo. Sinyo ini salah satu senior atau pentolan Bonek Surabaya. Saya tanya bagaimana kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang? Dia menjawab, pertandingan hanya disaksikan suporter Arema tanpa kehadiran Bonek di sana (Kanjuruhan, Red)," katanya.

Dalam percakapan itu, Sinyo menyatakan tidak ada Bonek yang datang ke Malang. Memang ada larangan Bonek tidak boleh datang langsung ke Malang menyaksikan laga Arema lawan Persebaya. 

"Mendengar penjelasan Sinyo, saya pastikan tidak ada kerusuhan antar suporter Bonek dan Arema," sambung Indah Kurnia.

Lebih jauh Anggota DPR RI Komisi XI ini terus memantau pemberitaan tragedi Kanjuruhan, Malang. Mulai korban ada 20 orang, 40 orang, 100 orang hingga akhirnya menembus 131 korban jiwa, dan ratusan mengalami luka-luka serta dirawat di sejumlah rumah sakit di Malang.

"Hati saya campur aduk, sedih, duka dan sebagainya. Yang ada di pemikiran saya kok bisa korban hingga ratusan jiwa meninggal dunia dan luka luka. Ada anak yang kehilangan orang tuanya, orang tua yang kehilangan anaknya. Ada Istri yang kehilangan suami dan anaknya, ada suami yang kehilangan istri dan anaknya yang menjadi korban meninggal dunia dalam sejarah sepak bola Indonesia itu," sedihnya.

Mantan Manajer Persebaya Surabaya ini mengungkapkan, sepakbola adalah hiburan masyarakat. Suporter sengaja datang melihat langsung dari tribun stadion mengajak anak dan istrinya untuk mendukung tim kesayangannya bertanding. Tak hanya itu sepakbola adalah olahraga pemersatu bangsa.

"Duka mendalam saya rasakan dan juga dirasakan masyarakat Indonesia atas tragedi Kanjuruhan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran kita semua dan jangan sampai terulang di kemudian hari. Revalitas hanya 90 menit, setelahnya kita kembali bersaudara. Artinya suporter atau pendukung harus siap kalah dan siap menang," pesannya.

Indah Kurnia mengapresiasi empati dan simpati pemerintah pusat, pemerintah daerah dan semua stekeholder terkait dalam penanganan tragedi Kanjuruhan, Malang.

"Apresiasi setinggi-tingginya atas simpati dan empati dalam penanganan tragedi Kanjuruhan. Baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta semua kalangan stekeholder. Saat ini pemerintah pusat sudah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait tragedi Kanjuruhan," pungkasnya.

Ikatan Emosional Antar Suporter Indonesia Kuat 

Indah Kurnia, perempuan yang mencatatkan namanya sebagai satu-satunya manajer sepak bola perempuan yang berhasil membawa Persebaya Surabaya merebut juara Liga Indonesia di tahun 2006 ini, sangat pengapresiasi empati, simpati, solidaritas dan sportifitas suporter sepak bola Indonesia di tragedi Stadion Kanjuruan, Malang. 

Tingginya rasa simpati dan empati antar suporter tersebut, menunjukkan, ikatan emosional antar suporter Indonesia itu sangat kuat.

"Tingginya rasa persaudaraan antar suporter sepak bola di Indonesia bersama-sama berempati dan simpati atas tragedi ini (kanjuruhan, Red) saya apresiasi dan sangat menunjukkan sepak bola adalah olahraga pemersatu bangsa," ungkapnya.

"Ikatan emosional antar suporter sangat kuat, bagaimana para suporter merasakan kesedihan dan duka mendalam atas tragedi Kanjuruhan, Malang," sambung Indah Kurnia.

Indah menambahkan ada harapan besar pecinta sepak bola di negeri ini, agar kejadian di Kanjuruhan menjadi intropeksi semua pihak.

"Tentu mereka (Suporter, Red) berharap sejarah kelam ini tidak terjadi lagi dan juga tidak boleh dilupakan. Kejadian Stadion Kanjuruhan, Malang justru menjadi pengingat bahwa antar supporter memang bersaudara dan memiliki kecintaan yang sama, yaitu cinta sportifitas di negeri ini," imbuh Politisi PDI Perjuangan tersebut.

Indah berharap, saling menjaga keselamatan suporter di laga sepak bola tentu menjadi tanggung jawab kita semua di tengah pertandingan. 

"Revalitas hanya di 90 menit pertandingan. Setelah itu suporter kembali bersaudara menerima kekalahan dan menerima kemenangan. Jika ada konflik harus saling meredam, karena kembali lagi suporter sepak bola di Indonesia juga bertanggung jawab membawah nama baik dunia persepakbolaan di Indonesia. Duka Kanjuruhan, Duka Kita Semua," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES