Olahraga

Dapat Ancaman Mati dari Suporter Chelsea, Ini Respon Pelatih Graham Potter

Sabtu, 25 Februari 2023 - 15:45 | 74.19k
Pelatih Chelsea Graham Potter mendapat ancaman pembunuhan dari fans yang kecewa dengan performa Chelsea di Liga Inggris. (foto: Skysports)
Pelatih Chelsea Graham Potter mendapat ancaman pembunuhan dari fans yang kecewa dengan performa Chelsea di Liga Inggris. (foto: Skysports)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelatih Chelsea Graham Potter dan keluarganya mendapat ancaman pembunuhan. Ancaman mati itu datang dari pendukung klub yang kecewa dengan prestasi buruk The Blues di Liga Inggris.

Si Biru asal London ini hanya meraih dua kemenangan dari 14 pertandingan di semua kompetisi. Paling anyar adalah kalah 0-1 di kandang sendiri dari Southampton yang sejatinya belum mempunyai pelatih tetap. 

Hasil ini membuat suporter Chelsea menuntut pemecatan Graham Potter yang baru memberikan 7 kemenangan bagi tim. Chelsea berada di peringkat 10 klasemen sementara Liga Inggris dengan nilai 31 dari 23 pertandingan.

"Saya mendapat beberapa email yang tidak terlalu bagus yang ingin saya mati dan ingin anak-anak saya mati," ucap Graham Potter seperti dikutip dari ESPN, Sabtu (25/2/2023). Pernyataan ini disampaikan Graham Potter jelang pertandingan krusial derby London melawan Tottenham Hotspur, Minggu (26/2/2023).

Graham Potter merespon adanya ancaman pembunuhan dengan menyampaikan ke publik.

"Jadi itu jelas tidak menyenangkan untuk diterima," ucap pelatih berusia 47 tahun ini.

"Tapi jika Anda sudah menanyakannya selama empat bulan, jika Anda di bawah tekanan, selama empat bulan 'Saya di bawah tekanan, saya di bawah tekanan', saya di bawah tekanan. karena kalian [media] perlu menjual barang, apa yang kalian harapkan pada akhirnya?

"Dan jika kami tidak mendapatkan hasil maka jelas itulah yang terjadi. Itulah sepak bola. Begitulah adanya. Dan tantangan bagi saya adalah 'Oke, bagaimana saya bersikap'? Itulah yang selalu saya tuju. Semakin tinggi Anda pergi, semakin banyak tekanan yang Anda miliki tentang bagaimana Anda saat pramusim."

Didorong pada bagaimana dia mengatasi kritik, Graham Potter berkata: "Ini tantangan dan jika Anda pergi bekerja dan seseorang memaki Anda, itu tidak akan menyenangkan. Jika Anda disebut sebagai orang terburuk dalam sejarah klub.

"Saya mengerti bahwa suporter pulang dan mereka benar-benar kesal karena tim mereka tidak menang. Tapi saya jamin hidup saya selama tiga atau empat bulan terakhir cukup biasa-biasa saja terlepas dari kenyataan bahwa saya sangat berterima kasih atas pengalaman ini. Saya dapat melihatnya dengan cara yang saya lihat [kritik] tetapi juga mengatakan betapa hebatnya tantangan ini." 

Ancaman Pembunuhan untuk Pelatih Chelsea bukan yang Pertama

Ancaman mati juga pernah dialami oleh pelatih Chelsea sebelumnya. Ancaman pembunuhan itu dikirimkan kepada Avram Grant, yang melatih Chelsea pada 2008.

Dalam laporan yang dikeluarkan Chelse, Seorang anggota staf membuka paket yang ditujukan pelatih asal Israel berusia 52 tahun itu. Paket itu berisi bubuk dan juga berisi surat yang bertuliskan bahwa bubuk itu mematikan, tetapi ternyata tidak berbahaya. 

Surat itu juga berisikan kalimat rasis terhadap pelatih tersebut dan istrinya, Tzofit, seorang tokoh televisi di Israel. 

Paket dan acaman mati itu datang ke pusat latihan Chelsea saat tim bertandang ke Yunani untuk melakukan laga Liga Champions Eropa melawan Olympiakos. Dalam pertandingan itu, Chelsea bermain imbang tanpa gol. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES