
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pierre Gasly berhasil menambah kilauan karirnya dengan meraih podium ketiga yang luar biasa di Grand Prix Belanda 2023. Awalnya, Gasly diperkirakan selesai di posisi keempat mengekor Ferrari's Sergio Perez. Namun, situasi berubah drastis ketika Perez harus menerima hukuman akibat pitlane speeding.
Hal ini memperkuat posisi tim Alpine F1. Alpine F1 sebelumnya telah memberikan komitmen mereka untuk mencipatakan performa yang lebih baik di tengah perubahan manajemen. Perpisahan dengan kepala tim Alpine, Otmar Szafnauer, dan direktur olahraga Alan Permane, tampaknya tidak menghentikan dorongan tim untuk meraih kesuksesan.
Advertisement
Kedua tokoh ini memutuskan untuk berpisah setelah perbedaan pandangan dengan manajemen tingkat atas Renault. Alan Permane, yang telah menjadi bagian dari tim selama 34 tahun, juga memutuskan untuk mengejar jalur baru. Sementara itu, Chief Technical Officer, Pat Fry, memilih untuk melanjutkan karirnya dengan bergabung dengan tim Williams.
Gasly yang kini berusia 27 tahun menganggap pencapaiannya sebagai prestasi yang luar biasa bagi dirinya dan tim. "Kami harus bekerja keras, terus belajar, meningkatkan kinerja mobil, dan terus bekerja seperti ini setiap tahun. Saya senang bahwa tim telah memberikan usaha maksimal untuk mobil kami," ungkapnya.
Balapan dimulai dengan Gasly berada di urutan ke-12 pada Grand Prix Belanda 2023, tetapi ia menampilkan strategi balap cerdas. Dirinyaa memutuskan untuk melakukan pit stop untuk mengganti ban menjadi ban intermediet di akhir lap pertama, segera setelah hujan turun tiba-tiba. Keputusan ini mengambilnya jauh dari mayoritas pembalap lain yang memilih menunggu hingga akhir lap kedua untuk pit stop mereka.
Keputusan Gasly terbukti brilian karena ia memanfaatkan kondisi hujan yang berubah-ubah dengan baik. Dengan strategi pit stop yang tepat waktu dan adaptasi cepat terhadap perubahan kondisi lintasan, ia berhasil finis di posisi yang mengesankan mengingat posisi awalnya yang hanya ke-12.
"Kami harus mengambil risiko dengan keputusan untuk keluar pit di akhir lap pertama. Saat itu, saya menyadari ada peluang dan kami mendorong dengan keras untuk bersaing dengan pembalap Ferrari dan mendekati Alonso," tambahnya.
Dengan kemenangan megahnya di Grand Prix Belanda 2023, Gasly sekali lagi menunjukkan kecerdasan strategis dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan cepat. Ini juga mencerminkan semangat dan dedikasi tim Alpine F1 untuk meraih hasil positif. Prestasi luar biasa ini tidak hanya memberikan semangat kepada Gasly tetapi juga memancarkan harapan untuk masa depan yang lebih cemerlang bagi tim di kancah balap Formula 1 yang kompetitif. (*)
Pewarta: Ade Nur Alfian (PKL)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.