
TIMESINDONESIA, KEDIRI – Kebersamaan Persik Kediri dengan apparel asal Spanyol, Kelme berakhir. Musim depan, klub yang bermarkas di Stadion Brawijaya Kota Kediri itu akan mengenakan kostum karya apparel dalam negeri, DRX Wear.
Persik bukan klub pertama yang berkolaborasi dengan DRX Wear. Sebelum ini Dewa United, PSM Makassar dan PSIS Semarang juga melakukan hal yang sama.
Advertisement
Sama seperti musim lalu, pada musim 2024/2025 , Persik Kediri akan memiliki tiga kostum laga dengan. desain berbeda, yakni jersey kandang (home), tandang (away) dan alternatif/ketiga.
Direktur Persik Kediri, Souraiya Farina mengatakan kersama antara pihaknya dengan DRX Wear diharapkan mampu meningkatkan prestasi tim Persik Kediri kedepannya. Dengan kerjasama ini, tidak hanya saat berlatih dan bertanding, DRX Wear juga akan memasok kebutuhan kepentingan tim di area lainnya.
“Kami berharap kerjasama ini dapat mensupport visi dan misi Persik Kediri, yakni tidak hanya berprestasi dan dikenal di level nasional, namun juga ke tingkat Asia. Kami juga menegaskan bahwa seluruh jajaran manajemen dan tim siap menghadapi kompetisi musim depan yang penuh tantangan dengan optimisme tinggi,” ungkapnya, Jumat (31/05/2024).
Menariknya jersey musim 2024/2025 Persik Kediri nantinya juga akan dilengkapi teknologi NFC (Near Field Communication). NFC tag pada jersey Persik Kediri nantinya akan terintegrasi dengan Super APPS, platform digital yang memungkinkan para suporter untuk memverifikasi keaslian produk mereka dengan mudah.
Teknologi dari DRX ini guna memerangi pembajakan produk kedepannya. Penerapan teknologi tersebut bukan tanpa alasan.
DRX Wear percaya bahwa jersey official adalah cara terbaik bagi para penggemar untuk menunjukkan kecintaan mereka kepada klub dan para pemainnya. "Kolaborasi antara Persik Kediri dan DRX Wear menjadi salah satu legacy yang dihadirkan bagi para penggemar setia skuad Macan Putih," jelas pihak DRX Wear.
Persik Kediri mengakhiri musim 2023/2024 dengan penuh catatan. Sempat menghuni lima besar dan bahkan berpeluang masuk zona championship series, di penghujung musim performa permainan Persik menurun dan sering kehilangan tiga poin. Termasuk saat kalah 7-0 dari Bhayangkara FC. Akibatnya Persik Kediri harus puas finish di posisi 9 klasemen akhir Liga 1. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |