Mengenal Lebih Dekat Atlet Tenis Junior Khiana Latisha Mughni

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tak banyak gadis kecil seperti Khiana. Kebanyakan mereka memimpikan cita-cita seperti dokter maupun perawat. Namun, pemilik nama lengkap Khiana Latisha Mughni ini, dengan segudang bakat yang dimiliki, berharap dirinya menjadi atlet tenis lapangan profesional yang mendunia.
Sungguh cita-cita yang besar dan jalan panjang bagi Khiana. Tentu saja, impian tersebut nyatanya bukan hanya isapan jempol belaka. Dalam perjalananya meraih puncak, gadis berumur 11 tahun itu, telah mengikuti berbagai kompetisi maupun turnamen kejuaraan tenis lapangan.
Advertisement
Terbaru, Khiana mengikuti kompetisi bergengsi tenis lapangan pada Banyuwangi Open Yunior (BOY) dan bersaing dengan 224 petenis junior dari seluruh Indonesia. Tak hanya itu, dengan skill yang dia miliki, sejumlah prestasi lain ia torehkan pada kejuaran nasional pada Tenis Yunior Piala Bupati (TDP) di Mataram.
“Saya pernah menjadi juara 2 pada kompetisi TDP di Mataram,” kata Khiana, Jumat (21/6/2024).
Petenis junior kelahiran Jakarta, 07 Juli 2012 itu bercerita, kegandrungannya terhadap tenis lapangan, berawal dari usianya yang masih belia kala itu, yakni 10 tahun. Khiana kerap menonton pertandingan tenis di dekat halaman rumahnya sehingga menginspirasi dirinya.
Khiana Latisha Mughni saat bertanding. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Dari hal itulah gejolak Khiana muncul dan mulai mencintai tenis lapangan. Diawalinya hobi tersebut dengan melatih diri untuk mengasah kemampuan dalam bertenis dan mengikuti sebuah Club Tenis.
Khiana mengaku kegemarannya terhadap tenis itu karena dalam olahraga tenis tersebut, dinilai mampu bisa mengasah tubuh, mental dan dapat bertemu atlet tenis lain sehingga banyak mendapatkan teman.
Khiana yang masih mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Nasional 3 Bahasa Budi Luhur Mataram itu juga bercerita, setelah lulus nanti, dirinya akan lebih fokus dan intens untuk mencapai impianya menjadi atlet tenis lapangan professional. Tak luput tentunya, pendidikan akademik menjadi hal yang tidak dapat dilewatkan.
“Setelah lulus saya akan lebih fokus dalam mengasah kemampuan saya dalam bertenis. Dan untuk pendidikan bisa dilakukan dengan home schooling,” kata Khiana.
Bagi Khiana, sebuah kesuksesan bukan hanya menjadi seseorang yang pandai dalam akademik, menjadi seorang atlet profesional pun merupakan sebuah kesuksesan. Terlebih jika seorang atlet mampu membuat harum nama bangsa hingga dapat dikenal oleh seluruh dunia.
Ke depan, Khiana telah banyak menargetkan tujuan. Diantaranya adalah menjuarai di semua kompetisi maupun turnamen tenis lapangan mulai dari tingkat daerah, nasional hingga internasional. Karena dengan itulah kemampuannya dalam tenis bisa diuji, sehingga pengalamanlah yang membuat berkembang dan terasah.
“Ke depan akan terus ikut dalam setiap kompetisi tenis lapangan untuk menambah pengalaman serta menguji kemampuan bermain,” tandasnya.
Ya, harapan dan cita-cita dari gadis yang berdomisili di Mataram itu memang tidak dapat dianggap sepele. Tekad, pengalaman, pengorbanan hingga kemampuan yang terus diasah itu tidak menutup kemungkinan bagi seorang Khiana menjadi petenis profesional yang mendunia, seperti idolanya Naomi Osaka petenis dunia asal Jepang.
"Dengan ikut banyak kejuaran, saya akan terus mengasah teknik, dan strategi permainan tenis lapangan hingga mental dan keberanian saya terbentuk dan menggapai cita-cita saya," tutur Khiana. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |