City Akhiri Paceklik Kemenangan, Ruben Amorim Alami Kekalahan Pertama bersama MU
![Dua pemain Arsenal Jullian Timber dan William Saliba merayakan gol ke gawang Manchester United, Kamis (5/12/2024).](https://cdn-1.timesmedia.co.id/images/2024/12/05/Arsenal-Manchester-United.jpg)
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kevin De Bruyne tampil gemilang dalam penampilan perdananya sebagai starter dalam lebih dari dua bulan, mencetak satu gol dan memberikan satu assist saat Manchester City mengalahkan Nottingham Forest 3-0 pada laga Premier League, Kamis (5/12/2024). Kemenangan ini sekaligus mengakhiri rentetan empat kekalahan beruntun City di liga.
Selain De Bruyne, Bernardo Silva dan Jeremy Doku turut menyumbang gol untuk memastikan kemenangan, sekaligus mengakhiri tujuh pertandingan tanpa kemenangan City di semua kompetisi. Dengan hasil ini, City naik ke peringkat keempat klasemen, sementara Forest berada di urutan keenam.
Advertisement
"Kami sangat membutuhkan kemenangan ini, baik klub, pemain, maupun semua orang," kata Pep Guardiola. "Yang paling penting adalah memutus tren negatif, dan akhirnya kami menang."
Suasana berbeda dialami pelatih anyar Manchester United Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal ini mengalami kekalahan perdananya saat timnya kalah 0-2 di kandang Arsenal.
Dua gol kemenangan The Gunners dicetak pada babak kedua, oleh J Timber menit 54 dan W. Saliba menit 73. Semua gol bermula dari tendangan pojok.
Ruben Amorim mengakui bahwa strategi bola mati (set-piece) Arsenal menjadi faktor penentu kemenangan mereka atas timnya dengan skor 2-0.
"Set-piece mengubah jalannya pertandingan," ujar Amorim. "Kami seharusnya bisa lebih agresif di kotak penalti Arsenal."
Amorim menjelaskan bahwa hingga momen set-piece tersebut, pertandingan sebenarnya berjalan cukup seimbang dengan minim peluang dari kedua tim. "Sebelum gol dari set-piece, tidak banyak peluang yang tercipta dari kedua tim. Bola mati benar-benar mematikan permainan kami," tambahnya.
Ia juga menyoroti kemampuan Arsenal dalam memanfaatkan situasi bola mati dengan menempatkan banyak pemain di sekitar penjaga gawang, yang membuat timnya kesulitan untuk bertahan.
"Mereka bisa menempatkan banyak pemain di dekat penjaga gawang, dan hampir mustahil untuk berebut bola dalam situasi seperti itu," ujar Amorim yang baru menjalani tiga pertandingan bersama setan merah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |