TIMESINDONESIA, KEDIRI – Persik Kediri mengawali tahun 2025 melepas salah satu pemain mereka. Pemain pertama yang meninggalkan Stadion Brawijaya di paruh musim Liga 1 ini adalah Evan Dimas.
Pelatih Persik Kediri Marcelo Rospide menegaskan, pasca laga terakhir di putaran pertama kontra Borneo FC, Jumat (27/12) lalu, manajemen Persik Kediri melakukan evaluasi terkait performa tim secara keseluruhan. Termasuk terkait sosok Evan Dimas.
Advertisement
Sejak didatangkan di awal musim, Evan Dimas sulit bersaing di lini tengah Persik Kediri. Sampai putaran pertama musim 2024/2025 berakhir, Evan Dimas hanya sekali berkostum Persik Kediri. Itupun tidak genap 1 babak, hanya sebagai pemain pengganti selama 22 menit.
Nama Evan Dimas bahkan sempat hilang dari skuad Persik Kediri saat menghadapi Persija beberapa waktu lalu. Saat itu, Evan Dimas absen, menurut Marcelo Rospide, karena memiliki urusan pribadi dan memutuskan tidak datang.
Secara keseluruhan Evan Dimas 6 kali tidak masuk dalam skuad dan 5 kali di bangku cadangan.
"Manajemen dan pemain bersepakat untuk mengakhiri kerjasama, kami mengucapkan terimakasih dan mendoakan yang terbaik untuk karier Evan Dimas kedepannya," ungkap pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide, Senin (01/01/2024).
Musim ini sektor tengah Persik Kediri memang cukup gemuk. Di posisi gelandang tengah, posisi Evan Dimas biasa bermain, persaingan cukup ketat. Persik punya Bayu Otto, Ady Eko Jayanto, Rifqi Ray lalu Ze Valente. Selain itu Persik Kediri juga masih punya Ousmane Fane, Rohit Chand dan Ahmad Agung yang sewaktu-waktu bisa didorong lebih kedepan.
Marcelo Rospide menambahkan evaluasi akan terus berjalan. "Kami akan melihat lagi perkembangannya kedepan," tambahnya.
Sementara itu, owner Persik Kediri Arthur Irawan menegaskan bahwa pihaknya memberikan kepercayaan penuh kepada jajaran pelatih dan seluruh pemain.
Arthur mengungkapkan saat ini ada banyak pemain yang memiliki kualitas tinggi dalam skuad tim Persik Kediri. Dengan kondisi tersebut, tinggal memantapkan adaptasi untuk memperkuat komposisi skuad saat ini.
"Namun tentu untuk mencapai hasil maksimal diperlukan kerja keras, kerja pintar dan juga konsistensi," tegas Arthur Irawan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |