Olahraga

FIFA Pertimbangkan Usulan Piala Dunia 2030 Diperluas Menjadi 64 Tim

Jumat, 07 Maret 2025 - 14:29 | 19.81k
FIFA, tengah mempertimbangkan usulan untuk memperluas jumlah peserta Piala Dunia 2030 menjadi 64 tim sebagai bagian dari perayaan 100 tahun turnamen ini.
FIFA, tengah mempertimbangkan usulan untuk memperluas jumlah peserta Piala Dunia 2030 menjadi 64 tim sebagai bagian dari perayaan 100 tahun turnamen ini.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan sepak bola dunia, FIFA, tengah mempertimbangkan usulan untuk memperluas jumlah peserta Piala Dunia 2030 menjadi 64 tim sebagai bagian dari perayaan 100 tahun turnamen ini. Informasi tersebut disampaikan FIFA pada Kamis (6/3/2025).

Piala Dunia 2030 dijadwalkan akan digelar di Maroko, Spanyol, dan Portugal, sementara tiga pertandingan awal akan berlangsung di Argentina, Paraguay, dan Uruguay—negara tempat edisi perdana Piala Dunia diselenggarakan pada 1930.

Advertisement

Sebelumnya, FIFA telah memperluas jumlah peserta Piala Dunia 2026 dari 32 menjadi 48 tim, yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Menurut juru bicara FIFA, usulan ini muncul secara spontan dalam agenda "lain-lain" menjelang akhir rapat Dewan FIFA pada 5 Maret 2025.

"Seorang anggota Dewan FIFA mengajukan proposal untuk mengkaji kemungkinan Piala Dunia 2030 diikuti oleh 64 tim guna memperingati seabad turnamen ini," ujar juru bicara FIFA kepada Reuters.

"Ide tersebut diakui karena FIFA memiliki kewajiban untuk menganalisis setiap usulan dari anggotanya," tambahnya.

Menurut laporan The New York Times, usulan ini diajukan oleh Ignacio Alonso, perwakilan dari Uruguay. Namun, laporan tersebut menyebut bahwa para peserta rapat sempat terdiam karena terkejut mendengar proposal tersebut.

The New York Times juga melaporkan, berdasarkan keterangan tiga sumber dalam pertemuan tersebut, bahwa keputusan FIFA kemungkinan besar akan mempertimbangkan keuntungan finansial dan politik, selain aspek olahraga.

"Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyebut bahwa usulan ini menarik dan perlu dikaji lebih dalam," tulis The New York Times, mengutip pernyataan empat sumber yang memiliki akses langsung ke pembahasan tersebut. (reuters)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES