Liverpool Butuh Satu Kemenangan untuk Juara, Leicester Terdegradasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Liverpool harus menunda perayaan gelar juara Liga Inggris atau Premier League mereka meski berhasil menang tipis 1-0 atas Leicester City di King Power Stadium, Minggu (20/4/2025). Gol tunggal Trent Alexander-Arnold pada menit ke-76 cukup untuk mengembalikan keunggulan 13 poin di puncak klasemen dengan lima laga tersisa.
Namun, Arsenal masih menjaga asa tipis mereka dengan kemenangan telak 4-0 atas Ipswich Town yang bermain dengan 10 orang, sehingga pesta juara Liverpool belum bisa digelar pekan ini.
Advertisement
Sementara itu, kekalahan dari Liverpool memastikan Leicester kembali terdegradasi ke Championship hanya satu musim setelah promosi. Ini adalah kali ke-13 Leicester turun kasta dari divisi teratas, rekor terbanyak dalam sejarah Liga Inggris.
Chelsea Menang Dramatis
Di laga lain, Chelsea meraih kemenangan penting dalam perebutan tiket Liga Champions. Sempat tertinggal lebih dulu, The Blues bangkit dan menang 2-1 atas Fulham di Craven Cottage. Pedro Neto mencetak gol kemenangan dramatis di masa injury time. Tambahan tiga poin membawa Chelsea naik ke peringkat kelima, menggusur Nottingham Forest yang baru akan bertanding melawan Tottenham Hotspur pada Senin malam.
Chelsea kini mengoleksi 57 poin dari 33 laga, terpaut dua poin dari Newcastle United (peringkat 3) dan satu poin dari Manchester City (peringkat 4). Forest dan Aston Villa juga memiliki poin sama dengan Chelsea, namun kalah selisih gol.
Wolverhampton Wanderers Bertahan
Wolverhampton Wanderers memastikan diri bertahan di Premier League usai menang tipis 1-0 atas Manchester United di Old Trafford. Pablo Sarabia mencetak gol tunggal lewat tendangan bebas spektakuler, memperpanjang rekor kemenangan Wolves menjadi lima laga beruntun—pertama kalinya sejak tahun 1970.
Liverpool Selangkan Menuju Juara
Liverpool sendiri tampil kurang tajam di depan gawang Leicester. Mohamed Salah mengalami hari yang frustrasi setelah dua kali tembakannya membentur tiang. Namun, saat pertandingan hampir berakhir tanpa gol, bola liar mengarah ke Alexander-Arnold yang melepaskan tembakan kaki kiri melewati kepungan pemain dan membawa The Reds unggul. Ia merayakan gol tersebut dengan emosional di depan suporter tamu.
“Kami terus melaju. Secara mental kami sangat kuat,” kata manajer Liverpool, Arne Slot, kepada Sky Sports. “Para pemain menikmati permainan dan mereka tahu sedang berjuang untuk sesuatu yang istimewa. Trent (Alexander-Arnold) menunjukkan kualitas pemain top yang bisa menentukan momen penting.”
Jika Arsenal kembali gagal menang saat menjamu Crystal Palace pada Rabu (23/4), Liverpool bisa memastikan gelar jika mampu menundukkan Tottenham Hotspur di Anfield pada akhir pekan.
“Kami akan fokus ke laga melawan Tottenham. Bermain di kandang selalu istimewa, saya yakin stadion akan penuh,” tambah Slot, yang berpeluang menjadi manajer asal Belanda pertama yang menjuarai Liga Inggris.
Liverpool kini mengoleksi 79 poin, unggul jauh dari Arsenal yang baru mengumpulkan 66 poin. Meski begitu, Arsenal tampaknya belum menyerah. Mereka mungkin sudah mengalihkan fokus ke semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain, tetapi tetap tampil dominan saat melawan Ipswich.
Leandro Trossard membuka skor lebih dulu, lalu disusul gol Gabriel Martinelli setelah kombinasi indah dengan Mikel Merino. Ipswich harus bermain dengan 10 orang setelah Leif Davis diganjar kartu merah karena pelanggaran keras terhadap Bukayo Saka. Di babak kedua, Arsenal menambah dua gol lewat Trossard dan pemain muda Ethan Nwaneri. Ipswich kini berada di posisi ke-18 dengan 21 poin dan terancam degradasi jika kembali kehilangan poin atau West Ham yang ada di peringkat ke-17 meraih satu poin lagi dari lima laga tersisa.
Di Craven Cottage, Chelsea sempat tertinggal lewat gol Alex Iwobi pada menit ke-20. Namun, Tyrique George menyamakan kedudukan di menit ke-83 lewat gol perdananya di Premier League. Pedro Neto kemudian mencetak gol kemenangan di masa tambahan waktu, disambut meriah suporter tim tamu.
MU Kembali Kalah
Sementara itu, Manchester United kembali tampil buruk di liga. Setelah lolos ke semifinal Liga Europa usai membalikkan keadaan lawan Olympique Lyonnais, performa mereka kembali anjlok di Premier League. Kekalahan dari Wolves membuat United kini berada di posisi ke-14 dan mencatatkan delapan kekalahan kandang musim ini—jumlah kekalahan terbanyak di Old Trafford dalam satu musim sejak 1962/63.
“Wolves mencetak gol dari satu-satunya peluang mereka, sementara kami punya banyak kesempatan namun gagal mencetak gol. Jika tidak bisa mencetak gol, kamu tidak akan bisa menang,” ujar manajer Ruben Amorim pasca-laga. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |