Sampdoria, Klub Juara Liga Italia yang Kini Terdegadrasi ke Serie C

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah musim penuh gejolak, Sampdoria, klub berusia 78 tahun itu akhirnya jatuh ke kasta ketiga sepak bola Italia.
Sampdoria resmi terdegradasi ke Serie C menyusul hasil imbang 0-0 melawan tuan rumah Juve Stabia di laga terakhir Serie B, yang digelar Rabu, 14 Mei 2025.
Advertisement
Hasil ini memastikan mereka finis di posisi ke-18, satu poin di bawah Salernitana yang memenangkan pertandingan play-off degradasi usai mengalahkan Cittadella 2-0.
Klub asal Genoa ini sebelumnya terdegradasi dari Serie A di akhir musim 2022–23 dan harus bermain di Serie B musim ini. Padahal, Sampdoria pernah meraih gelar Serie A pada 1991 dengan tim yang dipenuhi bintang, seperti Roberto Mancini dan menjadi tim pilihan PSSI untuk membina pemain muda Indonesia melalui program PSSI Primavera yang menghasilkan nama seperti Kurniawan Dwi Julianto, Gendut Doni, Yeyen Tumena dan kiper Kurnia Sandi.
Kisah Pilu di Bangku Manajerial
Andrea Pirlo, legenda Piala Dunia Italia, ditunjuk sebagai pelatih pada Juni 2023. Namun, ia gagal membawa Sampdoria kembali ke Serie A setelah kalah di babak play-off.
Meski sempat disebut sebagai "bagian penting proyek klub" oleh pemilik, Pirlo dipecat hanya tiga laga di musim ini setelah meraih dua kekalahan dan satu hasil imbang.
Andrea Sottil menggantikan Pirlo dan sempat memberikan momen manis dengan kemenangan lewat adu penalti atas Genoa di Derby della Lanterna setelah dua tahun vakum.
Namun, ia juga dipecat pada Oktober 2024 setelah hanya memenangkan empat dari 14 laga. Leonardo Semplici kemudian mengambil alih, tetapi nasibnya tak lebih baik.
Kekalahan 0-3 dari Frosinone pada akhir Maret menjadi titik puncak kemarahan suporter.
Bus tim yang membawa Semplici dan para pemain dilempari batu dan flare oleh fans yang kecewa. Semplici pun dipecat pada April, digantikan oleh Alberico Evani—pelatih keempat Sampdoria musim ini.
Evani mencoba menyelamatkan tim dengan dibantu legenda klub Attilio Lombardo sebagai asisten dan mantan legenda Sampdoria dan juga mantan pelatih Timnas Italia Roberto Mancini dalam kapasitas tidak resmi.
Awalnya, ia memberikan harapan lewat kemenangan 1-0 atas Cittadella. Namun, tiga hasil imbang, satu kekalahan, dan hanya satu kemenangan berikutnya tak cukup untuk menghindari degradasi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |