Pemerintahan

Mantan Pj Gubernur Muhyi Effendie Bangga Maluku Utara Banyak Kemajuan

Minggu, 13 Oktober 2019 - 13:45 | 74.06k
Muhyi Effendie. (Foto: Wahyudi Yahya)
Muhyi Effendie. (Foto: Wahyudi Yahya)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALUKU UTARA – Upacara dan Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun Provinsi Maluku Utara ke 20 tahun 2019, Sabtu (12/10/2019) dihadiri tamu istimewa Pejabat Sementara Gubernur Maluku Utara tahun 2000-2002 Muhyi Effendie.

Muhyi mengaku kagum dan bangga melihat kemajuan pembangunan infrastruktur di Maluku Utara saat ini. Pasalnya, pada masa transisi pemekaran provinsi Maluku Utara kala itu masih minim akan pembangunan.

Advertisement

"Sangat pesat pembangunan fisik ya, yang tidak ada menjadi ada. Ini (Sofifi) kan hutan ini," kata Muhyi kepada TIMES Indonesia usai mengikuti rapat paripurna istimewa di gedung DPRD Sofifi.

Diceritakan kantor Gubernur yang saat ini berada di Puncak Gusale, awalnya dirancang untuk dibangun di area pantai Sofifi. Namun, setelah dilakukan wawancara dengan masyarakat, akhirnya Muhyi memutuskan untuk dipindahkan ke puncak.

Alasannya, masyarakat lokal yang berprofesi sebagai nelayan merasa kurang nyaman jika dibangun kantor di tepi pantai.

"Kalau dibawa (pantai) terus rakyat mau dikemenain. Nelayan di pantai mau pindah ke atas (puncak)? Terus sekarang jadi kota ini, terus terang saya terpesona ini," ujar Muhyie

Selain bangga dengan akselerasi pembangunan infrastruktur, Purnawirawan TNI ini juga mengaku bangga dengan masyarakat Malut yang religius. Masjid-masjid, kata dia, penuh dengan jamaah shalat subuh.

"Satu lagi bapak yang bangga, masjid-masjid shalat subuh penuh. Masjidnya bagus, kemarin kan bapak shalat subuh di Al-Munawar, wah banyak benar (jamaah)," kesannya

Muhyi berharap Maluku Utara ke depan lebih baik lagi. Dirinya juga menginginkan daerah dengan 4 kerjaan besar ini tidak hanya menggarap sektor pariwisata umum, melainkan fokus pada pariwisata halal. Mengingat, pemimpin dan masyarakat yang agamis.

"Dulu ada investor yang membuka Pulau Lelei dengan pariwisata. Bapak kasih izin tapi dengan syarat bikin hotel yang tapi jangan ada selimut yang ada jarinya, sumber maksiat itu. Jadi ingin pariwisata yang agamis, yang membawa rahmat, itu harapan saya," harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES