Gubernur Malut Tinjau dan Uji Coba KMP Mutiara Pertiwi Tujuan Ternate-Bitung

TIMESINDONESIA, MALUKU UTARA – Gubernur Malut KH Abdul Gani Kasuba pada Sabtu (30/11/2019) meninjau sekaligus uji coba perdana kapal ferry KMP Mutiara Pertiwi rute Ternate-Bitung di Pelabuhan Bastiong Ternate.
Pada kesempatan itu Gubernur didampingi kepala KSOP Ternate Taher Laitupa, Balai Pengelola Tranportasi Darat kepala Seksi LASDP Yanuar Efan T, Kepala Cabang ALP Ternate La Ode Muh Irfal, Kadishub Malut Armyn Zakaria, Karo PKKP Malut Mulyadi Tutupoho, Kadis PTSP Malut Nirwan MT Ali, Kepala Bappeda Malut Samsudin A Kadir.
Advertisement
Kehadiran KMP Mutiara Pertiwi milik PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) ini diapresiasi orang nomor satu di Maluku Utara. Bagaimana tidak, tambahan moda transportasi laut antarprovinsi ini semakin memudahkan warganya bepergian ke Sulawesi melalui Bitung, begitu juga sebaliknya.
"Dari sini (Ternate) juga bisa menampung berbagai komoditi untuk dibawa ke Bitung, karena sarananya sudah ada," ujar Gubernur kepada TIMES Indonesia
Kurang lebih satu jam berada diatas kapal bersama rombongan, Gubernur menyebut kapal masih dalam kondisi baik dan memberikan kesan saat mencobanya. "Luar biasa, saya tidak mau turun sudah. Kapalnya buatannya Jepang sudah terjamin kualitas," ucap Gubernur.
Sementara Kepala Cabang ALP Ternate La Ode Muh Irfal menjelaskan, KMP Mutiara Ferry Pertiwi sebelumnya beroperasi di Lombok, dan naik dok di Surabaya kemudian diteruskan ke Maluku Utara.
Menurutnya, kehadiran KMP Mutiara Pertiwi atas permintaan dari Gubernur Abdul Gani Kasuba, pihak PT ALP kemudian menindaklanjuti dan mendatangkan kapal buatan jepang tersebut.
Ia memastikan KMP Mutiara Pertiwi masih layak dioperasikan, dan sudah dilakukan pengecekan secara komperhensif oleh tim, baik dari Pemda, PT ALP, maupun KSOP dan LASDP.
"Kemarin kita sudah uji coba juga bersama KSOP kelas II Ternate, sudah dicek juga alat-alat navigasi semuanya," ujarnya.
La Ode mengatakan, speed KMP Mutiara Pertiwi mencapai 12 knot dengan estimasi waktu tempuh dari Pelabuhan Bastiong Ternate menuju pelabuhan Bitung 12 jam lebih. Sementara kapasitas kapal untuk kendaraan campuran sebanyak 28 unit ditambah 140 jiwa penumpang.
Tidak hanya itu, fasilitas ferry ini juga terbilang memadai, mulai dari ruang penumpang umum, penumpang kebutuhan khusus, dan jaket keselamatan semuanya memenuhi standar.
"Semuanya sesuai standar, sesuai peraturan KSOP, dan Perhubungan Darat," akunya.
Terpisah, kepala Seksi LASDP, Balai Pengelola Tranportasi Darat Yanuar Efan T menegaskan Dirjen Perhubungan Darat sudah mengeluarkan ijin operasi sesuai dengan kewenangannya.
Tidak hanya itu, KMP Mutiara Pertiwi juga sudah memperoleh sertifikat SPM, sebagai syarat untuk dikeluarkan izin operasi.
"Kami dari perhubungan darat sudah bersama-sama dengan dishub provinsi sudah melakukan pengecekan mengenai alat keselamatan, alat navigasi semuanya sesuai dengan PM 80 tahun 2019 tentang standar minimal pelayanan penumpang angkutan penyeberangan," ungkapnya.
Senada dengan itu, Kepala KSOP Ternate Taher Laitupa menambahkan kapal KMP Mutiara Pertiwi sudah dilakukan pemeriksaan dan dianggap layak. Sebelumnya juga sudah dilakukan pemeriksaan oleh Balai Pengelola Tranportasi Darat dan dikeluarkan izin oleh Kementerian Perhubungan. "Kapal ini kan baru selesai doking di sana (Surabaya), datang kesini kan kita periksa dalam ramgka apakah yang diminta oleh Pak Gubernur Malut (sesuai). Dari hasil pemeriksaan, kapal layak dioperasikan," jelasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |