Pemerintahan

Jembatan Kenet Rusak, Akses Bantul-Gunung Kidul Terganggu

Senin, 09 Maret 2020 - 17:54 | 170.96k
Rombingan Komisi C DPRD DIY saat meninjau kerusakan jembatan kenet selopamioro Imogiri Bantul (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Rombingan Komisi C DPRD DIY saat meninjau kerusakan jembatan kenet selopamioro Imogiri Bantul (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Komisi C DPRD DIY mendesak pemerintah DIY untuk segera memperbaiki Jembatan Kenet di Selopamioro Imogiri Bantul. Mengingat sangat vitalnya Jembatan yang berada di ruas jalan Siluk-Panggang ini.

Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin Sinaga menyampaikan pernyataan ini usai meninjau kerusakan jembatan Kenet, Senin (9/3/2020).

Advertisement

Jembatan-Kenet-2.jpg

Jembatan ini rusak setelah diterjang banjir pada 21 Februari 2020. Derasnya air menyebabkan sisi utara jembatan mengalami retak.

Khawatir terhadap keselamatan pengguna jalan pemerintah desa Selopamioro menutup sisi utara jembatan. Sehingga hanya sisi selatan yang dapat dilalui kendaraan. Bila tidak segera diperbaiki, dipastikan kerusakan akan meluas karena hujan deras masih turun.

"Perbaikan harus segera dilakukan, mengingat masih terdapat potensi hujan deras," tegas Gimmy.

Jika sampai rusak dan tidak dapat dilalui, dipastikan akan mengganggu kegiatan masyarakat.

Jalan berstatus jalan provinsi ini merupakan akses terdekat yang menghubungkan kabupaten Bantul dan kabupaten Gunung Kidul lewat kecamatan Imogiri. Sedangkan jalur alternatif terdekat harus memutar sejauh 8 kilometer. Kondisi ini tentu mengganggu kegiatan sosial, ekonomi hingga pendidikan. 

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY Bambang Ghoib yang mendampingi kunjungan Komisi C DPRD menjelaskan penanganan kerusakan jembatan Kenet akan dilakukan dalam dua tahap.

Penanganan sementara akan dilakukan dengan memasang bronjong di bagian yang tergerus air. Sehingga kerusakan tidak semakin parah. 

Sedangkan penanganan secara permanen akan dilakukan dengan membuat jembatan baru. Sebab berdasarkan usia jembatan yang dibangun tahun 1986 ini sudah tidak layak. Menyusul panjangnya yang hanya sekitar 27 meter, lebih pendek dibanding lebar sungai Kenet yang mencapai 33 meter.

Jembatan Kenet yang baru tingginya juga akan ditambah sekitar 50 centimeter. Sehingga jaraknya tidak terlalu dekat dengan permukaan air sungai saat banjir. "Penanganan sementara menggunakan dana tak terduga sekitar 1,5 miliar rupiah, sedangkan pembuatan jembatan baru akan diusulkan lewat APBD perubahan karena anggarannya mencapai 10 miliar rupiah," jelas Bambang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES