Junggo Tulungrejo Kota Batu Ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama

TIMESINDONESIA, BATU – Dusun Junggo Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji ditetapkan oleh Wali Kota Batu menjadi Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama kedua di Kota Batu.
Sebelumnya, pada 28 November 2019 Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo sudah ditetapkan menjadi Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama yang pertama.
Advertisement
Penetapan ini dihadiri Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi, Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi, Kajari Kota Batu Dr Supriyanto dan Pabung Kodim 0818 Batu Malang, Mayor CZI Widagdo dan Ketua FKUB Kota Batu, Rubai.
Menurut Ketua FKUB Kota Batu H Rubai, FKUB adalah mitra pemerintah dalam menjaga kerukunan umat beragama berdasarkan Peraturan Bersama Dua Menteri yakni Mendagri dan Menteri Agama.
"Dalam peraturan dua menteri ini dicantumkan bahwa tugas pokok FKUB adalah memelihara kerukunan umat beragama, pemberdayaan masyarakat dan pemberian izin tempat ibadah. Semua hal ini Alhamdulillah sudah dilakukan oleh FKUB Kota Batu," ujar Rubai.
Salah satu upaya memelihara kerukunan ini adalah menginisiasi pembentukan desa sadar kerukunan umat beragama. Desa Mojorejo yang ditetapkan terlebih dahulu pernah meraih penghargaan Harmony Award dari Menteri Agama RI.
"Ada 3 syarat pendirian Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama dan semua sudah terpenuhi, karena sudah sejak dahulu dusun dan desa ini sudah menjalankan kerukunan umat beragama," kata Rubai.
Menurutnya, syarat pendirian adalah di desa ini memiliki mininal 3 umat pemeluk agama yang berbeda di desa yang hidup penuh kerukunan. Syarat kedua di desa ini harus memiliki minimal 3 tempat ibadah yang berbeda dan syarat ketiga di desa ini tidak pernah ada konflik kerukunan beragama.
"Di desa ini terdapat tujuh Masjid, 5 Pura dan 3 Gereja, bahkan salah satu Pura terbesar di Indonesia ada di sini," kata H Rubai. Selain itu menurutnya, Kerukunan Umat Beragama di Dusun Junggo sudah mendarah daging di kalangan warga.
Sementara itu Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi mengungkapkan kebahagiaannya karena karena bertambah satu lagi Desa Sadar Kerukunan Beragama di Kota Batu menyusul penetapan Desa Mojorejo tahun 2019 lalu
"Walau pun sebenarnya kerukunan umat beragama di kota Batu sangat luar biasa, Saya sangat bersyukur karena toleransi hidup beragama di Kota Batu berjalan penuh harmoni tanpa ada konflik," ujar Wali Kota.
Di Kota Batu menurut Dra Hj Dewanti, meskipun kota wisata, kota yang dipimpinnya ini menjadi salah satu kawasan sentra keagamaan. Baik banyak tempat pendidikan keagamaan hingga tempat peribadatan.
Penetapan dua Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama ini diharapkan bisa menambah semangat untuk menambah kerukunan umat beragama di Kota Batu. Dra Hj Dewanti bersyukur karena selama ini tidak pernah ada permasalahan agama di Kota Batu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |