Upaya Sejahterakan Petani, Kementan Gelar Bimtek di Kabupaten Nganjuk

TIMESINDONESIA, NGANJUK – Sesuai arahan Menteri Pertanian RI (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo bahwa meski pandemi covid-19, pertanian tidak boleh berhenti sekejap pun, peran petani dan penyuluh sangat penting untuk pertanian.
“Penyuluh harus mendampingi petani. Agar produksi pertanian dapat tetap terjaga. Karena, pertanian harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,” kata Mentan SYL.
Advertisement
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI, Dedy Nursyamsi mengutarakan hal serupa. “Penyuluh harus memberikan kemampuan dalam memberikan pendampingan dan pengawalan di lapangan. Mereka harus memastikan produksi tetap berlangsung,” katanya.
Sebagai aset insani pertanian, penyuluh dan petani perlu mendapat prioritas dalam penyusunan perencanaan program pembangunan pertanian supaya menjadi lokomotif penggerak dan pelopor yang inovatif, kreatif, profesional, mandiri, berdaya saing, dan berwawasan global.
Salah satu upaya mewujudkan peningkatan kapasitas petani dan penyuluh di bidang pertanian diperlukan program yang terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan salah satunya dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas bagi Petani dan Penyuluh.
Sebanyak 90 orang petani dan penyuluh di Kabupaten Nganjuk mengikuti kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh, Rabu (16/3/2022) di Gedung Aspirasi Desa Gejagan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk.
Penyelenggaraan bimtek merupakan kerja sama antara Komisi IV DPR RI dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di bawah koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang)
Bimtek ini dihadiri Kepala Dinas Pertanian Judi Ernanto, anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar dan Ketua Jurusan Peternakan Polbangtan Malang Wahyu Windari.
Wahyu Windari dalam sambutannya mengatakan bahwa menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Komoditas utama dan unggulan di Kabupaten Nganjuk adalah sapi potong yang tersebar di 20 kecamatan. Sedangkan komoditas unggulan pertanian adalah padi, jagung, kedelai dan bawang merah.
Potensi unggulan padi, jagung dan kedelai tersebut bisa menjadi bahan utama untuk pakan ternak. Selama ini, kata dia, pemberian pakan ternak diberikan begitu saja, tetapi kandungan nutrisinya akan lebih bagus apabila dilakukan pengolahan.
Untuk itu materi tentang Manajemen Pakan Ternak Ruminansia perlu disampaikan. Di dalamnya berisi tentang apa saja yang yang harus dilakukan untuk mengolah pakan ternak sehingga nantinya dengan pakan yang berkualitas pertumbuhan ternak akan bisa maksimal.
Semoga tambahan ilmu yang didapatkan dalam Bimtek kali ini dapat menambah wawasan, keterampilan dan pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
"Karena petani dan peternak ini adalah garda terdepan untuk menjaga stabilitas pangan di Indonesia," ujarnya dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia.
Sementara itu Mindo Sianipar mengatakan bahwa teknologi pakan ternak ruminansia adalah kegiatan pengolahan bahan pakan untuk ditingkatkan kualitas nutrisinya juga termasuk memperpanjang masa simpannya.
Mengubah hasil pertanian yang kurang berguna menjadi produk berdaya guna. Pakan bagi ternak, sangat berperan untuk pertumbuhan ternak, mempertahankan hidup dan menghasilkan produk seperti daging, susu dan anak serta tenaga bagi ternak dewasa.
Pakan juga memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, oleh karena itu pakan yang diberikan harus bermutu baik dan dalam jumlah yang cukup.
Banyak teknik pengolahan pakan yang telah dilakukan untuk melengkapi pengetahuan para petani dan penyuluh dalam memandu peternak mengolah pakan.
"Kita harapkan bersama dengan bimtek yang membahas tentang pengolahan pakan ternak ruminansia ini sebagai salah satu solusi untuk mengantisipasi kesulitan memperoleh pakan dan menambah kualitas pakan," ujar Mindo.
"Dengan demikian nantinya bisa meningkatkan nilai keuntungan bahkan juga pendapatan petani sehingga kesejahteraan dapat segera diwujudkan,” tambahnya
Dalam bimtek tersebut, materi sekaligus praktik langsung tentang Manajemen Pakan Ternak Ruminansia disampaikan oleh Ketua Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Polbangtan Malang Dr. Sad Likah.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |