Pemerintahan

Ponorogo Menanti Predikat Kota Kreatif Dunia UNESCO

Kamis, 25 Mei 2023 - 22:06 | 152.66k
Bupati Sugiri Sancoko saat memimpin Seminar Nasional Menuju Kota Kreatif Dunia. (FOTO: Marhaban/TIMES Indonesia)
Bupati Sugiri Sancoko saat memimpin Seminar Nasional Menuju Kota Kreatif Dunia. (FOTO: Marhaban/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Kabupaten Ponorogo saat ini masih menanti mendapatkan predikat Kota Kreatif Dunia UNESCO.

UNESCO sendiri telah menyatakan Ponorogo sebagai salah satu nominasi Kota Kreatif Dunia pada Kategori Craft and Folk Arts (Kerajinan dan Seni Rakyat). Biasanya UNESCO menyelenggarakan pemilihan Kota Kreatif Dunia dalam rangka Hari Kota Sedunia (World Cities' Day) yang dirayakan pada 31 Oktober.

Guna memantapkan menuju Kota Kreatif Dunia, Pemkab Ponorogo tak hanya menggelar Festival Ponorogo Kreatif, namun juga mengelar seminar Nasional Ponorogo Menuju Kota Kreatif Dunia.

Sugiri-Sancoko-4.jpg

Dalam seminar yang dipimpin Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko itu, juga menghadirkan narasumber nasional dan internasional dari jejaring Kota Kreatif UNESCO  secara luring atau pun daring. 

Antara lain, Kordinator Creative Craft and Falk Art Unesco Creative Ceties Network (UCCN) Prof Mary Amstrong Hamond, Focal Point Ambon Kota Musik Unesco Ronny Loppis, Ketua Forum Kota Kreatif Pekalongan Arief Wicaksono, Diputi Kemitraan Strategis Indonesia Creative Ceties Network (ICCN) Dwinita Larasati, dan Jakarta Unesco City Of Literatur Office Melvi. 

Kegiatan yang digelar di hall Hotel Mahesa Kamis (25/5/2023) ini diikuti oleh kalangan akademisi dan komunitas kreatif dan pelaku kesenian reog Ponorogo yang ada di Ponorogo.

Dalam paparanya, Kordinator Creative Craft and Falk Art Unesco Creative Ceties Network (UCCN) Prof Mary Amstrong Hamond yang mengikuti kegiatan ini secara daring dari Kota Paducah, Kentucky Amerika Serikat, mengaku bangga dan mengapresiasi upaya Pemkab dan komunitas kreatif di Ponorogo untuk memperjuangkan Kabupaten Ponorogo menjadi bagian dari jejaring Kota Kreatif UNESCO. 

Bahkan secara khusus ia menyatakan mendukung Ponorogo untuk menjadi City Of Craft and Falk Art UCCN. Karena ia melihat pengaruh kesenian reog dalam ekosistem ekonomi di Kabupaten Ponorogo sangat besar, begitupun regenerasi dan kolaborasi yang terbentuk mampu menjaga eksistensi kesenian ini dari jaman ke jaman.

"Ponorogo selalu mendapat support saya dan saya berharap Ponorogo bisa mempertahankan ke-ontetikan seni pertunjukan rakyatnya. Kemudian silakan kawan-kawan Ponorogo intensif kontak saya terkait dengan persiapan menjadi anggota UCCN," ujarnya.

Kendati demikian, Prof Mary menekankan agar Ponorogo terus menjaga eksistensi dan kolaborasi bersama semua elemen kreatif, pasca ditetapkan sebagai jejaring UCCN.

"Kolaborasi dan eksistensi tetap dijaga, untuk menjadi UCCN atau pun usai menjadi jaringanya," tandasnya.

Dengan seminar itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pun berharap mimpi besar Ponorogo untuk membawa keunikan kesenian reog dan peradabannya ke kancah dunia dapat terwujud. Mendongkrak perekonomian dan menyebarkan produk lokal baik kerajinan tangan dan makanannya ke tingkat Internasional. 

"Ini harapan kami mudah mudahan terwujud bisa menjadi jejaring UCCN. Karena tentunya produk UMKM kami bisa merambah pasar internasional. Karena saat ini jamannya kolaborasi dan kreativitas," harap Bupati Sugiri Sancoko.

Ia juga mengungkapkan, sebagai kota yang terkenal dengan kesenian reognya, generasi saat ini harus meningkatkan tataran ekonomi masyarakat Ponorogo ke kancah dunia. Bukan hanya berkutat pada persoalan infrastruktur dan penyelesaian isu sosial secara lokal. 

"Kita ini diwarisi leluhur kita sebuah kesenian yang luar biasa. Tak hanya seni pertunjukan ada kerajinan di sana dan seni pencak silat juga. Kalau soal infrastruktur dan isu sosial di tingkat lokal itu bisa pemkab selesaikan, namun bagaimana membasa kabupaten ini naik kelas ke internasional. Dengan bermodalkan reog mari bersama sama kita wujudkan Ponorogo menjadi Kota Kreatif Dunia," tukasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES