
TIMESINDONESIA, BANJAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjar (DPRD Kota Banjar) memanggil tim anggaran pemerintah daerah atau TAPD Kota Banjar terkait capaian realisasi pendapatan asli daerah semester 1 periode Januari sampai Juni 2023.
Berdasarkan hasil evaluasi, Wakil Ketua DPRD, TrI Pamuji Rudianto menyebutkan bahwa capaian PAD pada semester satu ini masih rendah karena baru terealisasi sekitar 40 persen dari yang ditargetkan.
Advertisement
"Belum optimalnya realisasi target pendapatan daerah tersebut terjadi bukan hanya di satu OPD saja. Tetapi hampir merata di semua OPD penghasil PAD terutama sektor retribusi parkir dan pajak bumi dan bangunan (PBB-P2)," terangnya, Kamis (27/7/2023).
DPRD Kota Banjar mendorong Pemerintah Kota untuk mengejar target realisasi pendapatan daerah pada semester 2 mendatang agar lebih maksimal.
"Kami juga meminta pemerintah kota melalukan inovasi terbosan untuk menggenjot PAD serta melakukan koordinasi lintas OPD untuk memaksimalkan pencapaian target PAD. Kami menyarankan pemerintah kota untuk fokus dalam kegiatan pendukung PAD bisa jadi prioritas pembiayaan terutama bidang SDM, data yang baik, dan harmonisasi lintas OPD," ujar Tri.
Kepala Bidang Pendapatan BPKPD Kota Banjar, Tayang Nugraha, sebelumnya mengatakan untuk target pendapatan asli daerah pada tahun ini yaitu sebesar Rp155.702.286.831.
Ia menyebutkan realisasi sampai dengan semester 1 periode ini baru tercapai 33,57 persen atau Rp53.833.191.117 miliar sehingga masih tersisa sebesar Rp 101.869.095.714 miliar untuk periode semester 2 mendatang.
"Berdasarkan data rekapitulasi realisasi pendapatan dari sejumlah OPD penghasil belum mencapai 40 persen," rincinya.
Sejumlah OPD penghasil yang target realisasi PAD-nya masih rendah itu di antaranya Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan atau KUKMP dan Disporpar.
"Target realisasi PAD dari beberapa OPD tersebut berdasarkan data realisasi per Juli 2023 rata-rata capaiannya masih dibawah 40 persen dari target yang diproyeksikan," jelasnya.
Menurutnya, dari data realisasi PAD tersebut untuk periode ini menurun jika dibandingkan dengan target realisasi PAD pada tahun 2022 di periode yang sama yaitu awal bulan Juli dimana hanya satu instansi yang mengalami kenaikan yaitu Rumah Sakit Asih Husada.
"OPD penghasil yang capaiannya kurang antara lain DKUMP, Dinas Lingkungan Hidup, dan Disporpar. Mereka capaiannya masih dibawah 40 persen. Untuk kendalanya bisa konfirmasi ke OPD terkait," pungkasnya. (d)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.