Pemkot Pastikan Ketersediaan Pangan Kota Surabaya Aman

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Stok bahan pokok di Surabaya mencukupi pada awal tahun 2004. Pemkot Surabaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memastikan stok dan harga bahan pokok dalam keadaan aman.
Pantauan tim TPID harga saat ini masih stabil belum ada lonjakan harga. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan, beberapa pasar di Kota Pahlawan tersedia warung TPID untuk mengontrol dan memantau harga, serta stok bahan pangan agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Advertisement
Dinkpumdag juga rutin menggelar operasi pasar untuk memantau jika terjadi ada lonjakan harga eceran yang tidak wajar. Selain itu pihaknya juga bekerja dengan Bulog.
“Harga di pasar masih cukup stabil dan aman. Kami juga berkolaborasi dengan Bulog. Kami juga secara rutin menggelar operasi pasar untuk memastikan ketersediaan stok minyak, gula, maupun beras sehingga tidak ada harga yang berbeda,” kata Dewi, Jumat (19/1/2024).
Pemantauan grafik harga terus dilakukan begitu juga dengan srok ketersediaan bahan pokok. Jika dalam satu bulan, stok bahan pokok mulai menipis atau harga bahan pokok terindikasi akan mengalami kenaikan.
Dewi menjelakan, Pemkot Surabaya langsung bekerjasama dengan daerah surplus agar dapat mensuplai kebutuhan bahan pokok di Kota Pahlawan
“Jadi kami tahu posisi beras, gula, maupun sayuran dalam keadaan aman. Kami sudah perhitungkan semuanya karena setiap minggu kami selalu melihat grafiknya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, setiap bulan, pihaknya rutin melakukan survei untuk melihat ketersediaan bahan pokok. Survei ini dilakukan di pasar maupun di distributor melalui Dinkopumdag Surabaya dan Bulog.
Dari hasil pantauan DKPP kota Surabaya, harga cabai, bawang merah dan bawang putih mengalami penurunan. Kenaikan harga saat ini pada telur dan daging ayam.
"Tapi kecil (kenaikan telur dan daging ayam, red). Jadi tidak terlalu signifikan, jadi kami melihat bahwa trendnya (kenaikan) tidak hanya di Surabaya, ini hampir di seluruh kabupaten/kota. Kami bersama TPID rutin melakukan pengawasan,” ujar Antiek.
Pengawasan yang dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi kelonjakan harga, sehingga dapat mensuplai pangan di Surabaya. Kota Surabaya sendiri masih berada di grade 1. Artinya ketersediaan dan kebutuhan bahan pokok relatif aman.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |