Pemerintahan

Hindari Resiko, Inspektorat Banjarnegara Launching Aplikasi Sinergi Bara

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:33 | 39.80k
Workshop Strawberi (Strategi Pengawasan Berbasis Risiko) untuk mengawal suksesnya tujuan pemerintah Kabupaten Banjarnegara. (Foto: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Workshop Strawberi (Strategi Pengawasan Berbasis Risiko) untuk mengawal suksesnya tujuan pemerintah Kabupaten Banjarnegara. (Foto: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARAInspektorat Kabupaten Banjarnegara menggelar workshop Strawberi (Strategi Pengawasan Berbasis Risiko) untuk mengawal suksesnya tujuan pemerintah Kabupaten Banjarnegara di Ballroom Fox Harris Hotel, Banjarnegara, Selasa (16/7/2024)

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan launching Aplikasi Sinergi Bara (Sintem Informasi Manajemen dan Pengendalian Inten Pemerintah Kabupaten Banjarnegara oleh Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi.

Advertisement

Aplikasi ini adalah sistem digital yang akan mempermudah tim inspektorat Banjarnegara dalam Strawberi (Strategi Pengawasan Berbasis Risiko).

Kepala Inspektorat Kabupaten Banjarnegara, Agung Yulianto selaku ketua penyelenggara menjelaskan workshop diikuti oleh staf ahli bupati, asisten sekda, kepala perangkat daerah, kepala bagian setda dan camat se-Kabupaten Banjarnegara, para kasubbag perencanaan, evaluasi dan pelaporan, atau yang mewakili perangkat daerah/kecamatan dan jajaran Inspektorat Banjarnegara.

Hadir sebagai narasumber adalah Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi, Banjarnegara, H Indarto, Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Ny Ratna Wijihastuti, Korwas Bidang Program dan Pelaporan serta Pemibinaan APIP (P3A) BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah dan Muhammad Amin, Spiritual & Personal Development Trainer.

Workshop itu menurut Agung Yulianto bertujuan untuk meningkatan pemahaman dan kapasitas pengelola/ pemilik risiko dalam menyusun dokomen risiko yang menjadi landasan pada program dan kegiatan prioritas pada skala kabupaten maupun perangkat daerah.

Kemudian memperkuat fungsi pengawasan dan peningkatan kapabilitas aparat pengawas intern pemerintah dalam mengawal pencapaian tujuan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien.

Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi dalam kesempatan ini berharap semua peserta dapat mengikuti kegiatan Workshop Strategi Pengawasan Berbasis Risiko pada Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Sehingga segala risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan harus dikelola dengan baik. Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah disebutkan bahwa Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian risiko.

Adapun terkait dengan pengelolaan risiko, jelas Muhammad Masrofi, Kabupaten Banjarnegara telah menetapkan Peraturan Bupati Nomor 32 tahun 2021 sebagai landasan formal sekaligus pedoman bagi kita sekalian dalam menerapkan manajemen risiko.

"Pada kesempatan ini, saya mengingatkan kepada seluruh Kepala OPD untuk menerapkan manajemen risiko dilingkungannya. Harapan saya, setelah selesai kegiatan ini, manajemen risiko dapat terwujud," jelasnya.

Ia juga berharap Inspektorat dapat benar - benar melaksanakan Strategi Pengawasan Berbasis Risiko. Sehingga tugas-tugas pengawasan dapat berjalan secara efektif dan efisien serta memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

"Saya perintahkan kepada Inspektur beserta jajarannya, untuk mengawal dan memberikan pendampingan pengelolaan risiko pada seluruh OPD," tegasnya.

"Saya juga tegaskan, Inspektorat mendampingi bukan membuatkan dokumen pengelolaan risiko, pengelolaan risiko menjadi kewajiban masing-masing OPD selaku pemilik risiko," sambung Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi.

Sementara Sekda Indarto mengatakan untuk mengimplementasikan pengawasan berbasis resiko memerlukan perencanaan yang matang sehingga tidak mengalami kendala di kemudian hari.

Diakuinya, situasi lingkungan dan politik berpengaruh terhadap tatanan kehidupan masyarakat termasuk tata kelola kepemerintahan.

Oleh karenanya aparat pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan, melakukan tata kelola dan kontrol yang baik, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat akan baik pula.

Sekda Banjarnegara juga meminta inspekorat untuk mengawal Strawberi (Strategi Pengawasan Berbasis Risiko) walau ini tidak hanya menjadi tugas inspektur saja, tetapi dinas OPD lainnya di Kabupaten Banjarnegara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES