Diakhir Kepemimpinan Gus Yani - Bu Min, Gresik Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan
TIMESINDONESIA, GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah menunjukan kinerja bagus dalam menurunkan tren kemiskinan di wilayahnya.
Hal ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dalam upaya menurunkan angka persentase kemiskinan.
Advertisement
Data yang dihimpun dari Bappeda Gresik dengan merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase angka kemiskinan tercatat 10,32 persen, atau turun 0,64 setelah sebelumnya sebesar 10,96 di tahun 2023.
Kemudian, pada tahun 2022 persentase kemiskinan di angka 11,06 persen turun sebesar 1,36 persen dibanding tahun 2021 yang mencapai 12,42 persen.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan selama tiga tahun terakhir tren kemiskinan di wilayahnya terus mengalami penurunan.
"Alhamdulillah, selama tiga tahun terakhir terhitung dari 2021, Gresik berhasil menurunkan kemiskinan sebesar 2,1% pada 2024," katanya, Rabu (7/8/2024).
Dari angka tersebut, Wabup menyatakan tren penurunan kemiskinan di Gresik lebih baik dari rata-rata Provinsi Jawa Timur. Yakni, hanya mencatat penurunan kemiskinan 1,61 persen dalam kurun waktu tiga tahun.
Jika dibandingkan daerah lain catatan Gresik masih lebih bagus. Bahkan, berada di peringkat 15 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur dengan tren penurunan 2,1 persen.
Kemudian, dilihat dari garis kemiskinan Gresik pada Maret 2024 tercatat meningkat sebesar Rp 608.828 per bulan. Angka ini masih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Jawa Timur yang di angka Rp 536.122 per bulan.
Meski tren kemiskinan menurun, Wabup menyampaikan bahwa masih ada beberapa kelompok masyarakat yang memerlukan layanan kesejahteraan sosial.
"Kami terus meningkatkan kolaborasi dan koordinasi antar OPD, karena problem kemiskinan harus ditanggulangi bersama," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik Ummi Khoiroh menyatakan, penanggulangan kemiskinan menjadi tugas bersama, untuk itu kolaborasi terus ditingkatkan.
"Bicara tentang penanggulangan kemiskinan ini menjadi tugas banyak pihak, tidak hanya dinas sosial tapi harus dikerjakan bersama," ungkapnya.
Hingga saat ini Pemkab Gresik melalui Dinas Sosial terus meningkatkan jumlah dan jenis bantuan yang dapat diberikan. Contohnya seperti program bantuan PKH Reguler, PKH Plus, PKH Inklusi, dan DBHCHT.
"Selain itu ada bansos alat bantu mobilitas bagi lansia dan disabilitas berupa kursi roda, alat bantu dengar, kaki palsu, tangan palsu sesuai kebutuhan berdasarkan hasil asasment," kata Kadinsos Ummi Khoiroh. (d)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |