KIM Segera Umumkan Kader PKS Jadi Cawagub Ridwan Kamil, Upaya Jegal Anies Baswedan?
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Partai Gerindra akan segera mengumumkan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Ridwan Kamil (RK) dan Suswono dalam Pilkada Jakarta 2024.
Suswono adalah mantan Menteri Pertanian Indonesia era SBY. Sebelumnya, politikus PKS ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR untuk periode 2004-2009.
Advertisement
"Kami sepakat agar mengumumkan pada tanggal 19 Agustus, kemungkinan siang atau sore. Saksikan tanggal mainnya," kata Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dikutip dari Antara, Rabu (14/8/2024).
Ia menyampaikan, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM pun masih membahas teknis pengumuman itu digelar secara terpisah atau secara bersamaan.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga sudah mengungkapkan bahwa sosok berinisial 'S' yang diusulkan sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta 2024 adalah politikus PKS yakni Suswono.
Dia menjelaskan, Suswono merupakan rekan satu kabinetnya saat ia menjabat sebagai menteri era SBY.
Diketahui, jika PKS bersedia kadernya menjadi wakil Ridwan Kamil, maka partai politik ini secara otomatis tak jadi mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
Apakah KIM melakukan penjegalan pada Anies seperti rumur yang beredar? Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengklaim bahwa hal tersebut adalah bukan termasuk penjegalan.
"Tidak ada penjegalan. Ini soal pragmatisme dalam pemilihan tiket saja," kata Fahri Hamzah, pada wartawan belum lama ini.
Fahri mengatakan, pada saat Pilpres 2024 lalu, partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan seperti PKS, Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pada prinsipya hanya untuk mengamankan suara partai mereka agar tidak mengalami penurunan drastis.
"Dulu mungkin ada (Parpol) yang memerlukan popularitas untuk bisa bertahan agar tidak kehilangan suara pada Pileg 2024. Saya mengatakan, saya tuduh, partai-partai yang mengambil Anies Baswedan saat itu melakukannya untuk bertahan," katanya.
Mantan Wakil Ketua DPR itu menyampaikan, pragmatisme partai-partai tersebut terlihat ketika Anies tidak lagi dipertimbangkan untuk Pilgub Jakarta, karena mereka menganggap mengusung Anies tidak lagi menguntungkan.
Apalagi, partai-partai pengusung Anies di Pilpres 2024 dikabarkan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus untuk Pilkada Jakarta 2024.
"Setelah pemilu selesai, Anies Baswedan tidak diperlukan lagi. Partai-partai itu berpikir seperti itu, tidak ada lagi kepentingan untuk mendukung Anies. Ini saatnya introspeksi bersama. Kami sudah tahu dari awal akan seperti ini, dan mudah-mudahan mereka sadar," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |