Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Pilih Sidak Saluran Ketimbang Pantau Penghitungan Suara
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pasca pemungutan suara, lumrahnya pasangan calon kepala daerah yang mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak intens memantau penghitungan cepat atau quick count yang digelar berbagai lembaga survei.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Calon Wali Kota Eri Cahyadi. Dia memilih untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa lokasi, melihat kondisi saluran hingga rumah pompa, sebagai antisipasi saat hujan, hingga malam hari.
Advertisement
Eri merasa tak tenang ketika Kota Pahlawan diguyur hujan cukup deras mulai sekitar pukul 11.00 WIB, seperti di kawasan utara. Bahkan, dari hasil pantauan di lapangan, hujan deras hingga ringan masih berlanjut sampai menjelang petang tadi.
Sebelum turun hujan, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, dirinya sempat keliling kota memantau jalan sembari memberikan instruksi kepada para camat untuk memantau saluran air di masing-masing wilayah Kota Surabaya.
Setelah keliling kota memantau situasi, Wali Kota Eri langsung menuju ke Jalan Jambangan Gang III. Di lokasi tersebut, ia didampingi oleh Camat Jambangan, Ahmad Yardo Wifaqo serta ketua RT setempat melihat saluran yang menggenang ke jalan.
”Iki diunggahno elevasine sitik (itu coba dinaikkan saja elevasinya sedikit), makannya nanti kalau setiap kali hujan deras itu dinyalakan rumah pompanya, biar (airnya) ketarik,” kata Eri, Kamis (28/11/2024).
Setelah dari Jambangan Gang III, Wali Kota Eri bergeser ke titik genangan lainnya yang berada di Jalan Karah yang aliran airnya kurang lancar akibat tersumbat sampah.
“Pak RT, nanti kalau panjenengan melihat ada sampah, itu panjenengan share lewat WA warga, bilang jangan buang sampah di sungai. Kalau sudah tertutup seperti ini pasti ada buangan dari sana (rumah warga),” ujarnya saat sidak saluran Jalan Karah.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri meminta kepada Kepala Bidang Drainase, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Windo Gusman Prasetyo untuk membuat booster pintu air di sungai Jalan Karah. Tujuan adanya booster itu, agar saluran yang berada di Wonorejo tidak sampai jebol akibat buangan air dari Jalan Karah.
Di samping itu, Eri juga meminta agar saluran air di lokasi tersebut dilakukan pengecekan secara berkala, tujuannya agar air saluran tidak sampai meluap ke jalan ketika hujan.
“Segera tolong dibuat boosternya, kalau telat eman, karena ini salurannya sudah bagus. Sementara gawe pipa air nang kene (sementara pakai pipa air di sini), kalau di-los ya jebol yang di Wonorejo. Makannya ini nanti mau dibuang ke bozem Jambore,” tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |