Pemerintahan

Tercatat 23 Kasus Bunuh Diri, Dinkes Banyuwangi Perkuat Sinergi Pelayanan Kesehatan Jiwa

Jumat, 29 November 2024 - 19:25 | 15.36k
Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Hingga November 2024, jumlah kasus bunuh diri di Banyuwangi mencapai 23 kasus, meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatat 3 kasus.

Lonjakan ini mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Banyuwangi untuk segera memperkuat sinergi pelayanan kesehatan jiwa guna menekan angka tersebut.

Advertisement

Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir, menyatakan bahwa peningkatan ini menjadi perhatian serius, terutama karena faktor penyebabnya meliputi depresi akibat penyakit berkepanjangan, tekanan ekonomi dari pinjaman online (pinjol), hingga dampak judi online (judol).

"Tahun ini, peningkatan kasus bunuh diri menjadi atensi kami. Penyebab utamanya terkait depresi berat dan gangguan kejiwaan," ujar Amir, Jumat (29/11/2024).

Untuk menangani kasus ini, Dinkes Banyuwangi menggandeng sejumlah Rumah Sakit Jiwa (RSJ), termasuk RSJ Menur Surabaya dan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.

RSJ Menur Surabaya menyediakan hotline 24 jam yang didukung psikolog dan psikiater.

RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat memberikan layanan rujukan gratis hingga fasilitas penjemputan bagi pasien gangguan jiwa berat, dengan seluruh biaya ditanggung oleh RSJ.

"Sudah dua kali RSJ Dr. Radjiman melakukan penjemputan pasien ke Banyuwangi. Setiap penjemputan mencakup delapan kasus," ungkap Amir.

Untuk gangguan jiwa ringan, Dinkes mengoptimalkan layanan di Puskesmas Licin, yang memiliki program kesehatan jiwa dan tenaga psikolog.

Upaya Pencegahan Dini

Sebagai langkah preventif, Dinkes bekerja sama dengan sekolah melalui guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mendeteksi masalah kesehatan mental sejak dini.

Selain itu, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, Dinkes menggelar talkshow Sharing Edukasi Gangguan Mental Pada Generasi Z (Segmen Gen Z) untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental di kalangan remaja.

"Kami ingin generasi muda memahami pentingnya kesehatan mental demi terwujudnya generasi emas 2045," tutup Amir.

Dinkes Banyuwangi berharap sinergi ini dapat membantu mengurangi beban kesehatan mental masyarakat serta menekan angka bunuh diri di Bumi Blambangan. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES