Pemerintahan

Sri Mulyani: Makan Bergizi Gratis Dukung Penguatan Modal Manusia di Indonesia

Rabu, 08 Januari 2025 - 20:56 | 12.46k
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Dok TIN)
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Dok TIN)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Melalui akun Instagram resminya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperbaiki status gizi anak sekolah, yang pada akhirnya berkontribusi pada pengembangan SDM yang lebih unggul.

Advertisement

Dalam studi Bank Dunia 2024, diungkapkan bahwa pemberian makan bergizi tidak hanya meningkatkan tingkat kehadiran dan partisipasi siswa di sekolah, tetapi juga membantu mengurangi malnutrisi dan stunting.

Bahkan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2021, program serupa di negara maju terbukti dapat mengendalikan pola makan yang buruk serta menurunkan risiko obesitas dan diabetes pada anak-anak usia sekolah.

"Program MBG diharapkan bisa membawa dampak positif, tidak hanya dalam meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga memperkuat ekonomi daerah, mendorong UMKM, serta menciptakan peluang kerja dan pertumbuhan ekonomi," ujar Sri Mulyani.

Mulai dilaksanakan pada 6 Januari 2025, program MBG mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun dalam APBN 2025. Fokus utama program ini adalah siswa sekolah di seluruh Indonesia.

Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Lalu Muhammad Iwan Mahardan, menambahkan bahwa prioritas pertama pemberian makan bergizi akan dimulai di Jakarta, dengan target mencapai 937 dapur MBG pada akhir Januari 2025.

Lebih jauh lagi, program ini bertujuan untuk menjangkau 5.000 dapur MBG pada akhir tahun 2025, yang diperkirakan akan melayani hingga 20 juta penerima manfaat. Penerima manfaat tersebut tidak hanya siswa, tetapi juga balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Penerapan program MBG sudah dimulai dengan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang telah beroperasi di 26 provinsi di Indonesia.

Proyek besar ini diharapkan dapat menjangkau hampir 83 juta orang hingga 2029, dengan pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.

M.Qodari, Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP), menyebutkan bahwa meskipun pelaksanaan program ini memerlukan waktu, penyempurnaan sistem dan mekanisme terus dilakukan agar penerima manfaat bisa lebih maksimal.

Diharapkan, pada akhirnya, MBG dapat membantu meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak di seluruh Indonesia, sehingga berdampak positif pada masa depan bangsa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES