Jajaki Kerjasama, Bupati Hamid Beber Potensi Wisata dan Kopi Bondowoso Pada Para Kepala Daerah

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid bersama ratusan kepala daerah dari seluruh Indonesia mengikuti retreat atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, mulai Jumat 21 Februari hingga 28 Februari 2024.
Kegiatan retreat tersebut dimanfaatkan Bupati Hamid untuk mengenalkan potensi kekayaan alam yang ada di Bumi Ki Ronggo kepada para kepala daerah lainnya.
Advertisement
Di depan para bupati, walikota dan gubernur, Bupati Bondowoso membahas wisata alam yang tersebar di Kecamatan Ijen Bondowoso.
Seperti diketahui, wisata alam di Kecamatan Ijen Bondowoso masuk geosite Ijen Geopark. Bahkan kini masuk warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGH).
Total ada 10 geosite yang masuk UGG dan terletak di Kecamatan Ijen Bondowoso. Diantaranya Kawah Ijen, sebuah kawah dengan keindahan bluefire dan hanya ada dua di dunia.
Selanjutnya ada Kawah Wurung, wisata alam yang dikenal dengan Bukit Teletubbies. Ada juga aliran Asam Kalipait, Air Terjun Gentongan, Komplek Matar Air Panas Blawan, Lava Blawan, Dinding Kaldera Ijen Megasari serta Taman Batu So’on Solor.
Tak kalah menarik adalah bentangan Aliran Lava Plalangan. Baru di Black Lava Plalangan ini awalnya adalah lava cair, yang dihasilkan dari rangkaian letusan Gunung Ijen Purba yang terjadi bratusan ribu tahun lalu.
Kopi juga menjadi salah satu nilai jual yang diperkenalkan Bupati Hamid di depan para kepala daerah.
Kopi Bondowoso yang berada di Lereng Ijen Raung dan Hyang Argopuro, sudah mendapatkan indikasi geografis (IG) dari Kemenkumham. Kopi Bondowoso juga masuk biosite Ijen Geopark.
Pada TIMES Indonesia, Bupati Hamid menjelaskan, salah satu momen saat retreat adalah kegiatan berbincang santai lintas provinsi antara kepala daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Senin (24/2/2025) kemarin.
“Didampingi Gubernur Jatim dan Jateng serta Wamendagri,” kata bupati yang juga Rektor Universitas Nurul Jadid tersebut.
Menurutnya, dalam momen kebersamaan itu para kepala daerah diminta memperkenalkan diri dan menyampaikan potensi daerah.
Hal itu kata mantan anggota DPR RI itu, bertujuan untuk menggagas embrio kerjasama ke depan.
“Membangun sinergitas dengan provinsi dan lintas kabupaten atau kota,” jelas dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Sebagai tindaklanjut, Bupati Hamid kemudian berkomunikasi dengan Bupati Situbondo dan Bupati Jember untuk saling memperkuat dalam pembangunan kawasan Tapal Kuda.Yakni bereinergi untuk saling mendukung dan memperkuat potensi masing-masing.
Menurutnya, diantara kolaborasi tersebut adalah penguatan fungsi sarana infrastruktur transportasi udara di Jember, didukung transportasi laut di Situbondo.
Sementara Bondowoso memiliki kopi, Wisata Alam Ijen dan potensi lainnya sebagai ruang pertukaran yang memungkinkan kerjasama bisa dijalin dengan baik.
“Saya mendorong adanya aglomerasi Tapal Kuda dalam tema yang kita sepakati bersama,” tegas bupati kelahiran 4 September 1971 tersebut.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |