Pemerintahan

Dedikasi Tanpa Batas, Gubernur Khofifah Bergerak Cepat untuk Warga Terdampak Banjir

Jumat, 28 Februari 2025 - 08:35 | 12.34k
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, saat sidak banjir.  (FOTO: Dok TI)
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, saat sidak banjir. (FOTO: Dok TI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGELANG – Tanpa mengenal waktu dan kondisi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Saat tengah menghadiri retret Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Khofifah tetap memastikan respons cepat terhadap banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Gresik.

Banjir yang terjadi sejak Senin (24/2/2025) akibat meluapnya Kali Lamong dan Kali Surabaya telah merendam Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, dan Driyorejo. Dengan semangat dan empati tinggi, Khofifah segera menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim untuk mengoptimalkan evakuasi dan distribusi bantuan logistik.

Advertisement

"Sejak Selasa pagi (25/2), Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim sudah di lokasi bencana. Prioritas utama adalah menyelamatkan warga terdampak, terutama lansia, anak-anak, dan mereka yang dalam kondisi sakit," ujar Khofifah dengan penuh kepedulian.

Meski tengah berada di Magelang, Khofifah tak henti-hentinya berkoordinasi dengan jajaran pemerintah daerah dan tim darurat di lapangan. Upaya evakuasi terus dilakukan hingga Rabu (26/2) dini hari, terutama di Kecamatan Driyorejo, yang terdampak cukup parah.

Kolaborasi Kuat Demi Keselamatan Warga

Tak hanya memastikan evakuasi berjalan lancar, Khofifah juga menaruh perhatian besar pada kebutuhan logistik dan fasilitas mobilitas bagi warga terdampak. Dengan koordinasi yang solid antara BPBD Jatim, BPBD Gresik, perangkat desa, serta relawan, berbagai bentuk bantuan segera disalurkan.

Perahu karet dikerahkan untuk mengevakuasi warga dan mendistribusikan makanan ke titik-titik pengungsian. Masjid Al-Muttaqin di Desa Driyorejo dan Balai Desa Bambe menjadi lokasi utama penampungan bagi 113 warga yang terpaksa mengungsi akibat banjir.

Sebagai bentuk kepedulian nyata, Pemprov Jatim telah mengirimkan bantuan logistik dalam jumlah besar, termasuk: 2.500 kaleng makanan siap saji, 2.500 kaleng tambah gizi, 2.500 kaleng lauk pauk, dan 100 paket hygien kit.

Dapur umum mandiri pun segera didirikan di beberapa titik, seperti di Balai Desa Bambe, Balai Desa Krikilan, dan Masjid Al-Muttaqin. Untuk mendukung keberlangsungan dapur umum di Balai Desa Krikilan, BPBD Jatim bahkan membangun tenda pengungsian guna memastikan warga bisa mendapatkan perlindungan yang layak.

"Kita pastikan semua warga terdampak mendapatkan bantuan tanpa terkecuali. Logistik dan dapur umum harus berjalan optimal, layanan kesehatan harus siap, dan evakuasi warga tetap menjadi prioritas," tegas Khofifah.

Kesiapsiagaan Maksimal, Masyarakat Diminta Waspada

Banjir yang melanda Gresik bukan satu-satunya yang terjadi di Jawa Timur. Beberapa daerah lain seperti Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Sidoarjo, dan Trenggalek juga mengalami kondisi serupa, meskipun sebagian wilayah telah menunjukkan tanda-tanda surut.

Oleh karena itu, Khofifah mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Cuaca yang masih berpotensi ekstrem mengharuskan semua pihak, baik BPBD, relawan, maupun warga, untuk tetap siaga menghadapi kemungkinan banjir susulan.

"Saya meminta seluruh tim BPBD untuk terus melakukan pemantauan dan memastikan proses evakuasi berjalan dengan baik. Keselamatan warga adalah yang utama," tutur Khofifah dengan penuh tekad.

Merespons arahan tersebut, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, memastikan bahwa pihaknya tetap siaga penuh. Hingga Selasa malam (25/2), evakuasi masih terus dilakukan, terutama di titik-titik rawan dengan ketinggian air yang mencapai 100 cm.

"Banjir di Gresik ini akibat luapan Kali Lamong yang pergerakannya dinamis. Kami terus berkoordinasi untuk memastikan kondisi tetap terkendali," ujar Gatot.

Kepemimpinan yang Tanggap dan Empati

Langkah cepat dan kepedulian yang ditunjukkan Gubernur Khofifah dalam menghadapi bencana ini sekali lagi membuktikan kepemimpinan yang penuh dedikasi. Bukan hanya mengeluarkan instruksi, tetapi beliau juga memastikan semua langkah eksekusi berjalan dengan baik dan berkoordinasi langsung meskipun berada jauh dari lokasi.

Dengan pendekatan yang proaktif dan kolaboratif, bantuan untuk korban banjir di Gresik dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran. Ini bukan hanya sekadar aksi kemanusiaan, tetapi juga bukti bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang keberpihakan kepada masyarakat, terutama saat mereka menghadapi kesulitan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES