Pemerintahan

Dongkrak Sektor Pertanian, Banyuwangi Berencana Bangun 3 Embung dengan Konsep Zaman Belanda

Selasa, 08 April 2025 - 14:16 | 36.38k
Foto. Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. H. Mujiono, M.Si,. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Foto. Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. H. Mujiono, M.Si,. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus berkomitmen dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui pengelolaan sumber daya air yang terpadu.

Salah satu langkah konkret yang sedang direncanakan adalah pembangunan 3 embung baru yakni, Embung Singolatri di Kecamatan Kalibaru, Embung Gedawang dan Lider di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi

Advertisement

Bangunan yang berfungsi untuk menampung air hujan, air limpasan, dan air dari mata air itu dirancang menggunakan konsep Survei Investigasi Desain (SID), sebuah pendekatan tata kelola air yang telah terbukti efektif sejak zaman Belanda.

Dijelaskan Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. H. Mujiono, M.Si, tujuan dari pembangunan embung ini adalah untuk memastikan pasokan air baku yang cukup, terutama untuk kebutuhan irigasi sawah di wilayah Bumi Blambangan.

Pasokan air yang stabil, dinilai mampu mendukung peningkatan produktivitas tanaman padi, sekaligus menjaga stabilitas interval panen setiap tiga bulan. 

“Kami sudah mengusulkan dan mengajukan ke pemerintah provinsi maupun pusat untuk pembangunan 3 embung baru tersebut,” kata Mujiono, Selasa (8/4/2025).

Dengan adanya embung-embung ini, distribusi air juga akan lebih optimal melalui bendungan-bendungan utama seperti Bendungan Setail, Karangdoro, dan Blambangan.

Pria yang pernah dinobatkan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) terbaik dalam ajang “Digital Leadership Government Awards 2023”, ini menyebut sejumlah manfaat embung selain di bidang pertanian.

Keberadaan embung-embung tersebut, membawa manfaat di sektor strategis lainnya seperti pengelolaan lingkungan dan penyediaan air bersih bagi masyarakat sekitar.

Embung dapat berfungsi sebagai penampungan air saat musim hujan sehingga mampu mengurangi risiko banjir di daerah hilir, sekaligus menjadi cadangan air pada musim kemarau.

“Saat ini ketika hujan ekstrim, airnya terbuang begitu saja ke laut. Tetapi kalau kita buat embung, air tersebut dapat kita tampung yang manfaatnya sangat banyak,” ujar Mujiono.

Lebih lanjut, Mujiono menjelaskan bahwa keberadaan embung-embung ini juga berpotensi mendukung sektor pariwisata lokal. Menurutnya, embung tersebut dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata berbasis edukasi dan ekowisata.

“Selain itu, adanya embung juga dapat dimanfaatkan untuk PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro),” bebernya.

Rencana pembangunan ini tidak hanya diproyeksikan untuk menjawab tantangan jangka pendek, tetapi juga sebagai bagian dari upaya jangka panjang menuju pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan di Banyuwangi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES