Bertemu Menteri PU, Bupati Malang Ajukan Soal Infrastruktur Irigasi Dukung Swasembada Pangan

TIMESINDONESIA, MALANG – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmen Pemerintah dalam mendukung target swasembada pangan melalui pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi di Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Menteri Dody, dalam rapat tertutup bersama di Ruang Rapat Menteri PU, Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025) sore.
Advertisement
Bupati Malang, HM. Sanusi bersama sejumlah Bupati di Jawa Timur, juga ikut hadir mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam kesempatan itu, Menteri Dody mengungkapkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, menjadi dasar kuat untuk mendukung daerah mencapai swasembada pangan.
Menanggap hal ini, Bupati Sanusi menyampaikan usulan permintaan bantuan kepada Kementerian PU dalam memperbaiki infrastruktur irigasi yang rusak akibat bencana alam.
Pasalnya, produksi pertanian di Kabupaten Malang menurun signifikan karena hanya bisa sekali panen dalam setahun.
"Kami sampaikan itu, dikarenakan banyak tanggul dan bendungan rusak akibat banjir sehingga membutuhkan perhatian khusus dari Pusat," terang Bupati Sanusi, melalui Prokopim Pemkab Malang, Selasa (15/4/2025).
Lebih daripada itu, Sanusi juga menyampaikan pekerjaan lain yang dibutuhkan masyarakat, antara lain untuk irigasi dan pengairan.
Dimana, menurutnya produksi padi di Kabupaten Malang menurun karena banyak tanggul-tanggul yang jebol. Ini seperti terjadi di daerah aliran Sungai Konto, Sungai Lesti, Sungai Sumberbanteng, yang berakibat banyak area persawahan tidak dapat diairi.
"Karena program Presiden Prabowo sekarang ini adalah ketahanan pangan, maka di bidang pengairan itu yang kita tekankan sebagai mendukung. Memang, harusnya ada bantuan khusus dari pusat," jelas Bupati Malang seusai mengikuti rapat bersama Menteri PU. (*)
Dalam rilis Kementerian PU, Menteri Dody menyebut dengan Inpres ini, menjadi payung hukum jelas pihaknya untuk melakukan intervensi terhadap jaringan irigasi daerah, termasuk saluran tersier.
Menteri Dody lalu meminta para Bupati segera mengirimkan surat resmi terkait kebutuhan masing-masing agar bisa segera diproses.
''Infrastruktur irigasi merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi, yang berperan penting dalam target produksi Gabah Kering Panen (GKP) Jawa Timur sebesar 12,6 juta ton pada 2025," jelasnya.
Oleh karena itu, menurutnya Kementerian PU siap mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar, khususnya untuk sumber daya air yang menunjang pertanian.
Sementara itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi respons cepat Menteri Dody dan jajaran Kementerian PU. Ia mengatakan dukungan pusat sangat krusial agar target produksi gabah bisa tercapai.
“Kami sangat membutuhkan dukungan kongkret dari Kementerian PU, khususnya dalam bentuk DAK sumber daya air, untuk mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan petani,” demikian Gubernur Khofifah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |