Pendidikan

Disdik Tekankan Trisentra dalam Penguatan Pendidikan Karakter

Selasa, 15 Desember 2015 - 16:59 | 101.70k
Budi Iswoyo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang (Foto: Hilmy / MALANGTIMES)
Budi Iswoyo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang (Foto: Hilmy / MALANGTIMES)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Munculnya berbagai kasus kekerasan dan kenakalan remaja akhir-akhir ini membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang kembali menekankan peran pendidikan karakter untuk peserta didik yang diberikan terhadap kepala sekolah dasar hingga tingkat SMA/SMK baik negeri maupun swasta di Kabupaten Malang.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Budi Iswoyo mengungkapkan masalah pendidikan karakter dan budi pekerti saat ini menjadi sorotan dan perlu dikuatkan, terlebih saat ini munculnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, dan kasus asusila yang melibatkan remaja. 

Advertisement

"Kesadaran akan pedidikan karakter dan budi pekerti di anak-anak sekolah kita saat ini semakin menurun artinya hal itu perlu dikuatkan kembali," ungkap Budi Iswoyo kepada MALANGTIMES, Selasa (15/12/2015).

Dia memberikan contoh, sopan santun saat ini antara siswa dan guru terdapat penurunan. "Kalau dulu guru datang sepeda dibawakan, sekarang hanya menyapa seperti 'halo bro..', kemudian apabila dulu lewat di depan guru ada sopan santunnya juga sekarang hal itu kurang," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya selain memberikan bimbingan teknis (bimtek) seperti yang dilaksanakan Selasa (15/12/2015) di Aula Bojana Puri, Kepanjen terhadap 3089 kepala sekolah yang dilakukan bertahap hingga 5 Januari 2016 tentang penguatan pelaku pendidikan keluarga.

Pihaknya menitikberatkan pada Trisentra pendidikan untuk benar-benar dapat diwujudkan. "Menekankan pendidikan karakter kan awalnya di keluarga, untuk itu trisentra pendidikan harus dapat diaplikasikan," katanya.

Dalam penjabarannya trisentra pendidikan terdiri dari tiga aspek yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. 

"Saya menambahkannya menjadi lima aspek, untuk sekolah kita kembangkan menjadi tiga, yakni manajemen sekolah, komite sekolah, peserta didik," imbuhnya.

Hal itu karena menurutnya saat ini 80 persen keberadaan anak-anak setiap harinya berada di rumah, maka perlunya pendidikan dimulai dari keluarga.

"Dimulai dari keluarga, komite, dan masyarakat harus bergerak untuk bersama-sama memberikan motivasi bagaimana membina keluarga yang baik," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : =

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES