Pendidikan

Hebat, Mahasiswa UGM Buat Obat Luka dari Lendir Lele

Sabtu, 06 Agustus 2016 - 17:27 | 82.84k
Ilustrasi. Lendir lele dimanfaatkan untuk obat luar penderita diabetes. (Foto: Senda Hardika Prasasti/TIMESIndonesia)
Ilustrasi. Lendir lele dimanfaatkan untuk obat luar penderita diabetes. (Foto: Senda Hardika Prasasti/TIMESIndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lendir ikan lele yang dianggap menjijikkan bagi banyak orang ternyata bisa dimanfaatkan untuk obat. Di tangan lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), lendir lele bisa menjadi obat luka bagi penderita penyakit gula (diabetes).

Lima mmahasiswa tersebut adalah Joshua Alif Wendy, Dion Adiriesta Dewanda, Megaria Ardiani, Utami Tri Khasanah, serta Raden Mas Ravi Hadyan. Menurut salah satu mahasiswa peneliti, Raden Mas Ravi Hadyan, lendir atau mukus ikan lele memiliki senyawa yang bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka. 

Advertisement

"Lendir lele mengandung senyawa-senyawa protein aktif berupa Antimicrobial Peptides(AMPs) yang dapat menyembuhkan luka karena memiliki aktivitas bakterisidal yang kuat untuk membunuh bakteri-bakteri patogen," ujarnya sperti dilansir dari situs resmi UGM, Sabtu (6/8/2016).

Ravi menambahkan ide ini berawal dari sifat ikan air tawar ini yang mempunyai mekanisme imunitas kompleks. Meski hidup di lingkungan air tercemar penuh bakteri patogen, tetapi ikan lele jarang mengalami infeksi karena imunitas non spesifiknya berupa lendir pada kulit.

Menurut Utami, obat dari lendir ikan lele ini dibuat dalam bentuk salep. Lendir diambil dari bagian punggung lele yang berumur empat sampai enam bulan. Lalu disentrifugasi untuk mendapatkan endapan. Selanjutnya lendir dicampur dengan Poly Ethylen Glycon (PEG). Dari bahan ini maka dihasilkan obat dalam bentuk salep yang diberi nama dengan Super Clariac Biomimicry Helaing Agent. Atau disebut dengan SCRIAC-BIOLINGENT.

"Pengujian obat dengan menggunakan tikus, hasilnya sangat efektif untuk mengobati luka pada penderita diabetes. Tikus yang diberi salep lendir lele bisa sembuh lebih cepat dibandingkan dengan salep anti bakteri di pasaran," kata dia.

Awalnya, tikus diinduksi diabetes tipe 2. Selanjutnya, tikus dianestesi dan dilukai pada bagian punggung.
Selama 15 hari, luka pada tikus diolesi salep setiap pagi dan sore. Hasilnya menunjukkan salep modifikasi lendir lele memberikan efek penyembuhan yang lebih baik.

Utami menambahkan penelitian ini membuktikan bahwa lendir lele memiliki aktivitas anti bakteri terhadap bakteri patogen yang resisten terhadap antibiotik. Karenanya, salep ini potensial untuk digunakan sebagai obat luka penderita diabetes. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES