Bangun Ekonomi Kerakyatan, UB Dorong Pemuda Budidaya Lele

TIMESINDONESIA, MALANG – Potensi budidaya ikan lele dinilai bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itu puluhan pemuda Karang Taruna di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang didorong budidaya ikan lele.
"Budidaya ikan lele tidak terlalu membutuhkan ruang yang luas dan mudah dalam pemeliharaanya," ujar Abdul Aziz Jaziri, penyaji dalam Pelatihan Kewirausahaan Beternak Ikan Lele dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-54 Universitas Brawijaya, Minggu (18/12/2016).
Advertisement
Dikatakan dalam pelatihan tersebut, untuk membudidayakan ikan lele cukup mudah dan modal tidak terlalu besar. Dengan modal Rp 2,5 juta sudah dapat memelihara ikan lele di pekarangan rumah. Ukuran kolam bundar berdiameter sekitar dua meter sudah dapat menampung minimal 1000 ekor ikan lele. "Keuntunganya bisa Rp 1,5 juta per kolam," ujarnya.
Untuk memulainya Aziz menerangkan ada beberapa tahapan, yaitu membuat kolam bisa menggunakan banner bekas, terpal, atau kolam tanah. Kemudian seleksi bibit, bagi yang pemula disarankan menggunakan bibit ikan lele berukuran 10 centimeter. "Karena untuk meminimalisir resiko kematian pada benih," jelas pria yang juga berprofesi sebagai dosen Ilmu Perikanana dan Ilmu Kelautan Univeristas Brawijaya tersebut.
Tahapan selanjutnya adalah pengelolaan kualitas air, hal ini dilakukan dengan menguras air kolam 20 persen dari ketinggian air. Hal itu untuk menjaga oksigen untuk memenuhi kebutuhan ikan lele. Selanjutnya adalah pakan, untuk pakan ikan lele dengan modal tersebut sudah dapat menggunakan pakan pabrikan full selama masa ternak. "Ternak lele dua bulan sudah bisa panen," ujarnya.
Untuk pemasarannya, Aziz mengungkapakan jika kebutuhan ikan lele di Malang raya bisa mencapai 5 ton perhari. "Memenuhi kebutuhan itu, di Malang masih banyak yang mengambil dari luar daerah. Ini bisa jadi kesempatan jika membudidaya ikan lele dapat menjadi ekonomi kerakyatan bagi masyarakat," ungkapnya.
Tak berhenti pada pelatihan, Univerisitas Brawijaya Malang juga memberikan setimulan berupa dana sebagai modal kepada desa sehingga kewirausahaan berbasis ekonomi kerakyatan bisa diwujudkan.
"Kami senang, selain pelatihan, pendampingan para pemuda desa juga diberikan setimulan untuk memulai wirausaha. Nanti pemuda desa akan memanfaatkan tanah desa untuk budidaya lele atau usaha lainnya," ujar Siswanto, Kepala Desa Kalisongo.
Ia berharap dengan pelatihan kewirausahan hingga pendampingan ini para pemuda desa dapat menjadi pemuda yang kreatif di masyarakat. "Harapan kami ini pemuda desa dapat lebih aktif dalam membangun desa dan masyarakat lainnya," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |