Pendidikan

Universitas Jember Tambah Tiga Profesor

Rabu, 13 Desember 2017 - 09:40 | 114.06k
Dari kiri ke kanan Prof. Dr. Soekarno, M.Litt, Prof. Dr. drg. FX. Ady Soesetijo, Sp.Pros, dan Prof. Dr. Syaiful Bukhori, ST., M.Kom. (FOTO: Istimewa)
Dari kiri ke kanan Prof. Dr. Soekarno, M.Litt, Prof. Dr. drg. FX. Ady Soesetijo, Sp.Pros, dan Prof. Dr. Syaiful Bukhori, ST., M.Kom. (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Universitas Jember (UNEJ) kembali menambah jumlah guru besarnya. Para profesor baru ini adalah Prof. Dr. drg. FX. Ady Soesetijo, Sp.Pros, guru besar bidang prostodonsia, di Fakultas Kedokteran Gigi.

Kedua, Prof. Dr. Syaiful Bukhori, ST., M.Kom., guru besar bidang kecerdasan buatan di Program Studi Ilmu Komputer.

Advertisement

Sedangkan guru besar ketiga yang bakal dikukuhkan adalah Prof. Dr. Sukarno, M. Litt., guru besar bidang analisis wacana pada Fakultas Ilmu Budaya.

Pagi hari ini, Rabu, (13/12/2017), ketiga guru besar ini akan dikukuhkan oleh Rektor Universitas Jember di Gedung Soetardjo.

Guru besar pertama, Prof. Dr. drg. FX. Ady Soesetijo, Sp.Pros., akan menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Pertimbangan Klinis Gigi Tiruan Fleksibel Dengan Basis Nilon Termoplastis.

Saat ditemui di gedung rektorat bersama kedua koleganya pada Senin (11/12/2017) kemarin, Ady menjelaskan bahwa kebutuhan gigi palsu di Indonesia cukup besar, namun belum diimbangi dengan penyediaan bahan yang aman secara klinis. Untuk itu Prof. Ady menawarkan bahan nilon termoplastis sebagai bahan pembuat gigi palsu.

“Penggunaan gigi tiruan fleksibel dengan basis nilon termoplastis bisa menjadi pilihan. Karena berdasarkan penelitian yang saya lakukan penggunaan gigi tiruan ini tidak menyebabkan terjadinya alergi dan cenderung lebih kuat dari pada gigi tiruan yang berbasis akrilik dan logam,” jelas Ady.

Sementara itu guru besar di bidang kecerdasan buatan, Prof. Dr. Syaiful Bukhori, ST., M.Kom dengan pidato pengukuhan berjudul Strategi Pengambilan Keputusan Berbasis Artificial Intelligence menawarkan kecerdasan buatan sebagai alat untuk memprediksikan apakah sebuah kebijakan bakal berhasil atau tidak. 

Dirinya mencontohkan simulasi yang sudah dibuatnya, yang dapat membantu petani komoditas cabai dan tembakau dalam memprediksikan kapan harus memutuskan untuk menanam, dan kapan harus menjual produknya.

“Harapannya, dengan simulasi berbasis kecerdasan buatan bakal meminimalkan kerugian,” ujar Syaiful.

Pidato pengukuhan guru besar ketiga, Prof. Dr. M. Soekarno, M.Litt, tidak kalah menarik. Guru besar dalam bidang analisis wacana ini menguraikan betapa posisi orang yang berutang sangat lemah, bahkan dari sisi bahasa.

“Jika surat perjanjian utang piutang ditelisik lebih teliti lagi, maka tampak jelas bagaimana seorang debitur tidak berdaya di hadapan kreditur. Hal ini tampak dalam pemilihan kata dan frasa dalam Surat Perjanjian Pembiayaan Kendaraan, dan juga perjanjian hutang piutang lainnya, yang cenderung memposisikan kreditur sebagai pihak yang mendominasi,” tutur profesor yang menulis pidato pengukuhan berjudul Membongkar Kuasa Di Balik Bahasa: Kekuasaan, Dominasi, Dan Ketidaksetaraan hubungan Antar-Pelibat Wacana.   

Ditemui secara terpisah, Rektor Universitas Jember Moh. Hasan mengungkapkan rasa syukurnya atas  pengukuhan tiga guru besar di kampus Tegalboto. Menurutnya, bertambahnya jumlah profesor diharapkan dapat memperkuat atmosfir akademik di Universitas Jember.

“Keberadaan para profesor baru saya harapkan menjadi pendorong kawan-kawan dosen lainnya untuk segera memenuhi persyaratan mencapai gelar profesor,” pesannya.

Sebagai informasi hingga saat ini dari 1.164 dosen di Universitas Jember, 51 orang telah menyandang gelar profesor. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES