Pendidikan

SMKN 2 Tenggarong Magang Kerajinan Keramik di PKT

Kamis, 15 Februari 2018 - 19:06 | 116.29k
Supertendent Bina Lingkungan dan Kemitraan PT PKT Udiyanto (baju putih) dan Cantri berfoto bersama Peserta prakerin gelombang I (FOTO: Hariadi/ TIMES Indonesia)
Supertendent Bina Lingkungan dan Kemitraan PT PKT Udiyanto (baju putih) dan Cantri berfoto bersama Peserta prakerin gelombang I (FOTO: Hariadi/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONTANG – Sebanyak 15 siswa-siswi SMKN 2 Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri (Prakerin) keramik di Kota Taman, Kamis (15/3/2018)

Prakerin merupakan kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia Industri dalam upaya pendekatan serta meningkatkan mutu siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kemampuan sesuai bidangnya.

Advertisement

Selama mengikuti prakerin yang difasilitasi PT Pupuk Kaltim, siswa-siswi tersebut diberi pembekalan tehnik dasar, yakni pembentukan selinder dan tabung. Hal itu dilakukan guna memudahkan pembuatan berbagai kerajinan serta karya, seperti gelas, guci dan lainnya.

"Setelah tehnik dasar bisa, selanjutnya kita beri kebebasan kepada siswa-siswi terserah apa yang ingin dibuat atau diciptakan," ujar Instruktur Kria Keramik, Arifuddin yang didampingi Instruktur lainnya Eri Agustina dan Mariono, di Studio Keramik PKT.

Selaku fasilitator, Superintendent Bina Lingkungan dan Kemitraan Pupuk Kaltim, Udiyanto mengaku, terselenggaranya prakerin ini, selain bentuk kepedulian Pupuk Kaltim dalam bentuk CSR, juga merupakan arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur.

"Alasannya karena tahun ini, tidak ada siswa yang mau masuk ke jurusan keramik. Padahal, di Kaltim potensi keramiknya sangat bagus, itu bisa dilihat dari hasil-hasil yang ada di Studio ini," katanya.

Sejak 16 Januari hingga 15 Februari berada di tempat praktek, keperluan siswa-siswi ditanggung penuh oleh Pupuk Kaltim, mulai dari pemondokan, makan, serta uang saku. "Mereka juga akan membawa pulang karyanya sendiri selama berada di sini," ujarnya.

Selain itu, Guru Pendamping Kriya Keramik SMKN 2 Tenggarong, Aripuddin Salam berjanji akan terus mengirim siswa-siswinya setiap tahun, sebab dengan mendapat wadah praktek ini, wawasan serta ilmu para muridnya bisa semakin bertambah.

"Untuk tahun ini ada dua gelombang kami kirim ke sini, gelombang pertama yaitu yang ada saat ini sebanyak 15 orang. Tanggal 20 Februari mendatang akan ada lagi sebanyak 14 orang. Kenapa dibagi dua, supaya siswa-siswa bisa lebih fokus mengikuti praktek," ungkapnya.

Aripuddin menyampaikan, pihaknya telah bekerjasama dengan Pupuk Kaltim sejak 1996 silam. Dia berharap, ke depannya siswa yang dikirim untuk mengikuti prakerin terus bertambah. Sejauh ini, jumlah siswi-siswi yang dikirim masih terbilang minim, yaitu rata-rata di atas 10 orang.

"Terhitung tahun 2017 lalu sampai tahun ini di atas 20 orang. Sebelum-sebelumnya bahkan pernah tidak sampai 10 orang. Untuk tahun 2019, kami usahakan mencapai 30 orang," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu siswa prakerin keramik, Dahroniansyah sangat berterima kasih kepada Pupuk Kaltim atas ilmu dan pengalaman yang diberikan. Bahkan, Ia berniat untuk melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi dengan jurusan yang sama.

"Teknik yang belum kita dapat di sekolah, di sini bisa kita diajari. Seperti tehnik selinder dan lainnya. Menurut saya ini sangat membantu," ujar murid kelas  XI SMKN 2 Tenggarong itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES