Hadapi New Normal, Pemprov Jatim Siapkan Protokol Kesehatan untuk Pesantren
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemprov Jatim rumuskan enam protokol kesehatan untuk pondok pesantren saat menghadapi fase normal baru atau new normal. Protokol kesehatan tersebut sebagai aturan pondok pesantren saat santri sudah kembali pertengahan Juni mendatang.
Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT. menjelaskan dalam pidatonya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, terdapat enam protokol kesehatan yang telah dipersiapkan oleh Pemprov Jatim.
“Pemprov Jatim merumuskan enam protokol kesehatan diantaranya yaitu melalui protokol kesehatan secara umum, protokol kesehatan sarana dan prasarana pesantren, protokol kesehatan berangkat ke pesantren dari rumah, protokol kesehatan budaya pesantren untuk pengasuh di pesantren, protokol kesehatan selama pesantren untuk santrinya, protokol kesehatan apabila ada santri yang pulang kembali setelah ada di pesantren,” jelas Wahid Wahyudi, Rabu (3/6/2020).
Data Kementerian Agama Jawa Timur jumlah pondok pesantren di Jawa Timur ada 4.718, 1.286 Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) dan 928.363 santri.
Pemrov Jatim juga berencana memberikan bantuan APD untuk setiap Puskestren. “Jadi pondok yang memiliki Puskestren ini ada 1.286 dan Pemprov Jatim rencananya memberikan bantuan APD maksimal 25 pcs per ponpes. Pemprov Jatim nanti akan membantu minimal 34.650 pcs APD,” tutur Wahid Wahyudi.
Pemprov Jatim rencana akan memberikan vitamin C untuk setiap santri dan pengasuh Pondok Pesantren. “Sebanyak 10 persen dari 928.036 juta santri atau 92.836, sedangkan untuk pengasuhnya disiapkan sebanyak jumlah pengasuh 52.759 orang,” tambah Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur itu.
Pemprov Jatim berencana memberikan bantuan masker, tepat cuci tangan, dan bantuan sembako.
“Dimana untuk santri ini sebanyak 50 persen dari jumlah santri atau minimal 464.182 masker, sedangkan untuk ustadz/ustadzahnya sebanyak 52. 759 masker. Lalu juga membantu tempat cuci tangan dimana kami prediksi 1 tempat cuci tangan untuk 50 santri. Sehingga dibutuhkan sekitar 18.567 tempat cuci tangan,” ungkap Wahid Wahyudi.
Pemprov Jatim juga menyiapkan sembako di bulan Juni untuk pengasuh yang bermukim sekitar 85 persen sekitar 44.845 orang. Selain itu, juga disiapkan spiyer, disinfektan dan juga disiapkan hand sanitizer . “ini yang diharapkan akan dilakukan santri atau masyarakat sekitar pesantren,” tambahnya.
Wahid Wahyudi berharap seluruh pondok pesantren melakukan koordinasi dengan forkopinda di setiap kabupaten/kota. “Hal ini untuk mendapatkan fasilitasi dalam memperlancar dan menjaga kesehatan para santri yang kembali ke pondok pesantren,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur dalam paparannya di depan Gubernur Jawa Timur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Surabaya |