Pelajar SMK Negeri 1 Pundong Bantul Temukan Perangkap Hama Serangga

TIMESINDONESIA, BANTUL – Peduli terhadap serangan hama serangga yang dikeluhkan petani. Dua pelajar SMK Negeri 1 Pundong Bantul, menciptakan alat perangkap hama serangga. Memanfaatkan ilmunya Rashid Jauhari dan Raihan Choirilah mulai membuat alat sederhana menggunakan komponen dan perlengkapan yang tersedia di Sekolah.
Ditemui di sela-sela proses membuat perangkap hama serangga Sabtu (13/6/2020) di laboratorium sekolah. Dua pelajar kelas 11 jurusan Teknik Audio Video ini menjelaskan pembuatan perangkap hama diawali dengan membuat panel surya untuk menyimpan energi listrik dari sinar matahari.
Advertisement
Dilanjutkan membuat jaringan lampu agar hama mendatangi perangkap. Sengaja dipilih lampu warna ultravilolet yang paling digemari serangga. Dilanjutkan memasang baskom berisi air sabun sebagai perangkap. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk membuat satu unit perangkap serangga.
"Seluruh proses pembuatan tinggal mengaplikasikan pelajaran yang diperoleh di sekolah"jelas Rashid dan Raihan.
Sumarwan selaku guru pembimbing menjelaskan cara kerja perangkap hama serangga ini sangat sederhana. Serangga akan mendatangi lampu berwarna ultraviolet. Pantulan sinar lampu ke atas air sabun akan menarik serangga untuk masuk ke dalam baskom yang berisi air sabun.
Serangga yang jatuh kedalam air sabun dipastikan akan mati. Lampu akan otomatis menyala saat tidak terdapat sinar matahari.
Energi dari panel surya mampu menyalakan lampu sekitar 10 jam. Sehingga sudah efektif untuk menangkap serangga yang beroperasi hingga pukul 11 malam. Berdasarkan perhitungan dibutuhkan 12 unit setiap hektar untuk tanaman pangan dan 30 unit setiap hektar untuk tanaman hortikultura. Dengan biaya pembuatan Rp 180 ribu setiap unit cukup terjangkau bagi petani.
"Inovasi ini dapat menjadi solusi di tengah mulai tidak efektifnya pengguaan pestisida yang harganya mahal," jelas Sumarwan.
Kepala SMK Negeri 1 Pundong Sutapa memastikan pembuatan perangkap hama serangga ini sebagai bentuk bakti sekolah terhadap lingkungan sekitar. Di bidang teknologi ini untuk ketiga kalinya SMK Negeri 1 Pundong mengabdikan pengetahuannya. Setelah sebelumnya menciptakan alat deteksi banjir dan longsor.
Pihak SMK Negeri 1 Pundong Bantul akan terus mendorong siswanya agar berinovasi dalam segala bidang. Sekolah siap memfasilitasi sarana yang dibutuhkan. Selain bermanfaat bagi masyarakat, inovasi yang dihasilkan juga dapat menjadi bekal bagi siswa setelah lulus. "Beberapa inovasi karya siswa laku saat dipasarkan," jelas Sutapa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |